Jakarta – Inflasi Indonesia pada April 2025 tercatat sebesar 1,17% month-to-month (mtm) atau 1,95% year-on-year (yoy). Kenaikan harga emas yang terus meroket hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa memberikan tekanan signifikan terhadap inflasi bulan tersebut.
Meskipun bukan penyumbang inflasi terbesar, dampak harga emas mendorong angka inflasi April menjadi salah satu yang tertinggi. Emas perhiasan, yang termasuk dalam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, menyumbang inflasi sebesar 2,46%. Kelompok ini berada di bawah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang menjadi kontributor utama dengan angka 6,6%.
"Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang utama kedua inflasi April 2025, dengan andil 0,16%. Komoditas emas perhiasan menjadi pendorong inflasi terbesar dalam kelompok ini," ujar pejabat dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Inflasi komoditas emas perhiasan pada April 2025 mencatatkan rekor tertinggi selama 20 bulan berturut-turut. Secara bulanan, inflasi emas perhiasan mencapai 10,52%, melonjak tajam dari 3,77% pada Maret 2025.
"Pada April 2025, inflasi emas perhiasan mencapai 10,52%, menjadi yang tertinggi selama 20 bulan terakhir," tegasnya.
Kenaikan harga emas global secara konsisten mendorong inflasi emas perhiasan hingga mencapai 10,52%, level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya, inflasi emas perhiasan tertinggi tercatat pada Agustus 2024 dengan angka 10,75%.
"Inflasi emas perhiasan pada April 2025 merupakan yang tertinggi sejak September 2020. Agustus 2020 mencatat inflasi emas sebesar 10,75%," jelasnya.
Sebelumnya, harga emas Antam sempat mencetak rekor baru pada Rabu, 23 April 2025, di level Rp2.039.000 per gram, meskipun harga emas global mengalami penurunan. Level ini adalah rekor harga tertinggi sepanjang sejarah, menembus angka Rp2 juta per gram.
Namun, pada hari Jumat, harga emas justru mengalami penurunan. Harga emas Antam tercatat sebesar Rp 1.916.000 per gram, turun Rp20.000 dibandingkan hari sebelumnya. Secara kumulatif, harga emas Antam telah turun Rp 54.000 selama tiga hari berturut-turut.
Sejak mencapai rekor tertinggi Rp2.039.000 pada 23 April, harga emas telah terkoreksi hingga Rp127.000 per gram. Harga buyback (harga jual kembali) berada di level Rp 1.761.000 per gram, turun Rp20.000.
Penurunan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia yang juga mengalami koreksi. Harga emas dunia di pasar spot anjlok 1,44% ke level US$3.240,29 per troy ons. Penurunan ini merupakan yang ketiga kalinya secara berturut-turut, dengan total penurunan mencapai 3,02%.
Harga emas dunia sempat mencapai level tertinggi pada 21 April 2025 di US$ 3.424.30 per troy ons, namun kemudian turun kembali ke level US$ 3.200. Pada hari Jumat, 2 Mei 2025, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,1% di posisi US$3.237,22 per troy ons.