Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan pengarahan khusus kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait program makan bergizi gratis (MBG) di kediamannya, Hambalang, Bogor, pada Sabtu (3/5/2025). Pengarahan ini dilakukan menyusul serangkaian kasus keracunan makanan yang terjadi di berbagai daerah yang diduga terkait dengan program tersebut.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya ketelitian dan pengawasan kualitas makanan. Ia mengingatkan para koordinator MBG untuk bertanggung jawab penuh atas keamanan anak-anak sebagai penerima manfaat program ini.
"Harus diperiksa setiap potongan ayam, setiap telur. Ingat! Setiap langkah pengawasan dan perencanaan adalah untuk mengamankan bangsa dan negara, mengamankan anak-anak bangsa," tegas Prabowo.
Prabowo juga mengingatkan para kepala SPPG untuk menghindari praktik korupsi dalam pelaksanaan program MBG. Ia mewanti-wanti adanya pihak-pihak serakah yang ingin mengambil keuntungan dari program ini.
"Tidak boleh lengah, tidak boleh kongkalikong. Kalian akan berusaha dibeli, ditipu, dibohongi. Di mana ada gula, di situ ada semut. Ini akan jadi sasaran manusia-manusia yang serakah," ujarnya.
Presiden juga meminta para petugas untuk segera melapor jika menemukan kendala dan menjaga koordinasi yang baik. Ia menekankan pentingnya semangat juang dalam melaksanakan program ini.
"Kalian juga akan berperan sebagai pemimpin, sebagai bapak, sebagai guru, memberi contoh. Pemimpin bangsa, pemimpin negara, pemimpin masyarakat adalah seorang pejuang, seorang patriot, seorang guru, tidak marah untuk mengajar, tidak boleh malas terus memberi pengarahan, diminta atau tidak diminta," kata Prabowo.
Program MBG menjadi sorotan setelah terjadi beberapa kasus keracunan massal di berbagai daerah, seperti Sukoharjo, Pandeglang, Cianjur, Batang, hingga Bombana. Bahkan, pada awal Mei, ratusan siswa TK hingga SMA di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program MBG.