GAZA – Keputusasaan meluas di Jalur Gaza seiring dengan meningkatnya kelaparan. Penjarahan toko makanan dan dapur umum menjadi indikasi nyata kondisi yang semakin parah.
Israel dilaporkan menghentikan pasokan bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina selama dua bulan terakhir.
Beberapa insiden penjarahan terjadi di berbagai lokasi, termasuk dapur umum, toko milik pedagang, dan kompleks utama UNRWA. Warga dan petugas bantuan menggambarkan situasi ini sebagai dampak dari runtuhnya sistem dan keputusasaan masyarakat akibat pengepungan berkepanjangan.
Serangan udara Israel terus berlanjut, menewaskan puluhan warga Palestina.
Direktur Jaringan Organisasi Non-Pemerintah Palestina (PNGO) di Gaza, Amjad Al-Shawa, menyatakan penjarahan merupakan sinyal serius tentang parahnya keadaan di Jalur Gaza, meluasnya kelaparan, dan hilangnya harapan di kalangan penduduk.
Pejabat senior UNRWA, Louise Wateridge, menuturkan ribuan pengungsi menerobos kompleks UNRWA di Kota Gaza, mengambil obat-obatan dan merusak kendaraan.
Hamas mengerahkan aparat keamanan setelah gencatan senjata di bulan Januari, namun kehadiran mereka menyusut sejak Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran di bulan Maret.
Direktur Kantor Media Pemerintah, Ismail Al-Thawabta, menyebut insiden penjarahan sebagai "praktik individu terisolasi" dan menekankan otoritas Gaza sedang menangani insiden tersebut untuk menjaga ketertiban dan martabat manusia.
Al-Thawabta menyalahkan Israel atas blokade pasokan medis, bahan bakar, dan makanan ke Gaza sejak 2 Maret.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa malnutrisi akut di kalangan anak-anak Gaza semakin memburuk.
Dapur umum yang menjadi tumpuan hidup ratusan ribu warga Palestina terancam tutup akibat kekurangan pasokan dan penjarahan. Hal ini akan semakin mempersulit penyediaan makanan bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan.
Operasi militer Israel di Gaza telah menyebabkan puluhan ribu warga Palestina tewas. Sebagian besar wilayah Gaza hancur, memaksa ratusan ribu orang berlindung di tenda atau bangunan yang rusak akibat serangan.