Harga emas dunia mengalami kemerosotan selama empat hari berturut-turut, memicu pertanyaan tentang apa yang mendorong penurunan ini. Setelah mencapai puncak intraday di US$3.500,05 per troy ons pada 22 April 2025, emas terus kehilangan daya tariknya.
Beberapa faktor utama berkontribusi pada penurunan ini:
Harapan Baru dalam Perundingan Dagang AS-China
Tanda-tanda positif muncul terkait potensi dimulainya kembali perundingan dagang antara Amerika Serikat dan China. China menyatakan sedang mempertimbangkan pendekatan AS untuk memulai kembali diskusi perdagangan. Prospek penyelesaian perang dagang yang telah lama berlangsung meredakan kekhawatiran global dan mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Namun, China menekankan bahwa AS harus mencabut semua tarif sepihak sebagai syarat utama untuk perundingan yang konstruktif.
Pasar Tenaga Kerja AS yang Resilient
Laporan tenaga kerja AS terbaru menunjukkan pasar kerja yang lebih kuat dari perkiraan. Tingkat pengangguran tetap stabil di 4,2% pada bulan April, meredakan beberapa kekhawatiran tentang potensi resesi. Meskipun pertumbuhan lapangan kerja sedikit melambat, data ini mengurangi daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Gaji non-pertanian meningkat sebanyak 177.000 pekerjaan bulan lalu.
Sinyal The Fed: Suku Bunga Stabil
Bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), mengisyaratkan bahwa suku bunga jangka pendek kemungkinan akan tetap tidak berubah. The Fed sedang menunggu bukti yang lebih jelas bahwa inflasi mendekati target 2% atau tanda-tanda pelemahan pasar kerja. Kebijakan moneter yang stabil ini mengurangi daya tarik emas karena tidak memberikan imbal hasil.
Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun terus meningkat, mencapai level 4,31%. Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi membuat emas batangan menjadi kurang menarik bagi investor, karena emas tidak memberikan imbal hasil.
Secara keseluruhan, kombinasi faktor-faktor ini telah menekan harga emas. Pasar tampaknya bereaksi terhadap optimisme baru dalam perdagangan global, data ekonomi AS yang kuat, dan kebijakan moneter yang stabil. Para analis memperkirakan harga emas dapat terus melemah jika tren ini berlanjut, dengan potensi menembus level support di dekat area US$3.200.