Jakarta – Ketegangan antara Pakistan dan India kembali memanas. Pakistan melontarkan ancaman keras kepada India bahwa mereka siap menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki, termasuk senjata nuklir, jika New Delhi menyerang negara tersebut.
Ancaman ini disampaikan oleh Duta Besar Pakistan untuk Rusia, Muhammad Khalid Jamali, menyusul latihan peluncuran rudal Brahmos oleh Angkatan Laut India di Laut Arab dan pernyataan kesiapan perang dari pihak India.
Eskalasi ini dipicu oleh insiden penembakan yang menewaskan 26 turis di Kashmir wilayah India, yang diklaim dilakukan oleh milisi The Resistance Front (TRF). Pakistan dituduh mendukung aksi terorisme tersebut.
Dubes Jamali menyatakan bahwa intelijen Pakistan memiliki bukti rencana agresi militer India ke Pakistan. Ia memperingatkan bahwa Pakistan siap merespons agresi apapun dengan "seluruh spektrum kekuatan secara penuh, baik secara konvensional maupun nuklir."
Selain itu, Jamali menegaskan kembali posisi Pakistan terkait Perjanjian Air Indus yang ditangguhkan oleh India. Ia menyatakan bahwa segala upaya untuk mengganggu aliran air ke wilayah hilir akan dianggap sebagai tindakan perang dan akan ditanggapi dengan kekuatan penuh.
Jamali menyerukan India untuk mengedepankan diplomasi dan de-eskalasi, mengingat kedua negara memiliki kemampuan nuklir. Ia juga menekankan pentingnya investigasi yang netral dan kredibel terkait insiden di Kashmir, serta berharap peran aktif dari komunitas internasional, termasuk China dan Rusia, dalam proses investigasi.