Weak Hero Class 2 hadir dengan pendekatan yang berbeda dibandingkan musim sebelumnya, meski tetap mempertahankan formula Yeon Si-eun (Park Ji-hoon) yang penyendiri, perundungan di sekolah, dan pentingnya persahabatan.
Perbedaan utama terletak pada kehadiran karakter-karakter baru yang memberikan warna dan kesegaran pada cerita. Kehadiran Baku (Ryeo Un) berhasil menyeimbangkan kesendirian Yeon Si-eun. Konflik dan para antagonis di musim ini juga menyajikan dinamika emosi yang berbeda dan lebih menarik. Alhasil, delapan episode Weak Hero Class 2 terasa lebih mudah dinikmati dibandingkan musim pertama.
Apresiasi pantas diberikan kepada seluruh pemain yang berhasil menghidupkan karakter masing-masing. Park Ji-hoon dengan sempurna memerankan Yeon Si-eun yang depresi, menyampaikan emosi melalui tatapan mata. Ryeo Un, Choi Min-yeong, dan Lee Min-jae juga berhasil melengkapi dan menetralkan kedepresian Si-eun. Geng perundung, terutama Bae Na-ra sebagai Na Baek-jin, juga patut diacungi jempol atas kemampuan mereka menyampaikan emosi melalui tatapan dan ekspresi yang halus. Lee Jun-young berhasil mencuri perhatian sebagai Geum Seong-je dengan karakternya yang sulit ditebak. Yu Su-bin juga sukses menghidupkan karakter Choi Hyo-man yang omongannya lebih besar dari kemampuannya. Secara keseluruhan, performa akting semua pemain, termasuk cameo, layak mendapatkan pujian.
Catatan untuk Weak Hero Class 2
Meski secara keseluruhan Weak Hero Class 2 sangat menghibur, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Penceritaan menjadi isu utama dalam sekuel ini. Semua karakter baru mendapatkan porsi layar yang sama dengan Yeon Si-eun. Hal ini mungkin mengecewakan bagi penonton yang ingin melihat perkembangan karakter Si-eun secara lebih mendalam.
Masalahnya, semua karakter terasa kurang dieksplorasi secara mendalam. Tim produksi seolah menganggap penonton sudah familiar dengan versi webtoon sehingga tidak memberikan detail yang cukup tentang latar belakang karakter baru. Contohnya, latar belakang Na Baek-jin sebagai antagonis utama terasa kurang kuat. Tidak ada penjelasan yang memadai tentang bagaimana ia memimpin atau membentuk Union yang menjadi masalah utama di musim ini. Awal mula keretakan hubungan antara Na Baek-jin dan Park Hu-min juga tidak dijelaskan dengan baik, sehingga penonton harus berasumsi sendiri. Latar belakang emosional dan motivasi di antara dua sahabat masa kecil yang berubah menjadi rival terasa kurang berkembang, padahal alur cerita ini memakan banyak durasi.