Kontroversi Wasit Warnai Kekalahan PSM Makassar dari PSS Sleman

Pertandingan Liga 1 antara PSS Sleman dan PSM Makassar pada pekan ke-31, Sabtu (3/5/2025) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan tuan rumah. Namun, kekalahan ini diwarnai kontroversi terkait kepemimpinan wasit yang menjadi sorotan utama.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, melontarkan kritik pedas terhadap kinerja wasit Nendi Rohaendi dan penggunaan Video Assistant Referee (VAR). Tavares menuding keputusan-keputusan wasit merugikan timnya sejak awal laga, termasuk pembatalan gol Yuran Fernandes.

Usai pertandingan, Tavares dan Fernandes bahkan membawa laptop ke konferensi pers untuk menunjukkan tayangan ulang yang memperlihatkan ketidakadilan yang mereka rasakan. Tavares menyayangkan inkonsistensi wasit dalam memberikan keputusan, terutama terkait pelanggaran yang tidak dianggap dan gol yang dianulir.

Dengan nada kesal, Tavares mempertanyakan mengapa timnya tidak diberitahu saja jika jalannya pertandingan akan seperti itu. Ia bahkan mengisyaratkan lebih baik menurunkan pemain U18 atau tidak datang sama sekali jika hasilnya sudah ditentukan.

Emosi para pemain PSM memuncak di babak kedua, diperparah dengan kondisi fisik yang tidak ideal akibat jadwal padat.

Bek PSM, Yuran Fernandes, juga menyampaikan kekecewaannya. Ia bahkan menyebut wasit tersebut tidak layak memimpin pertandingan di Liga 1 dan berharap ia diturunkan ke liga yang lebih rendah. Menurut Yuran, kualitas wasit tidak mencerminkan standar kompetisi profesional.

PSS Sleman berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal lebih dulu melalui gol Nermin Haljeta. Gol-gol dari Dominikus Dion, Marcelo Cirino, dan Gustavo Tocantins memastikan kemenangan bagi PSS. Gol Yuran Fernandes di menit ke-13 dianulir setelah intervensi VAR. Akibat kekalahan ini, PSM Makassar berada di peringkat ke-9 klasemen dengan 44 poin.

Scroll to Top