Iran Unjuk Kekuatan, Ancam Pangkalan AS dengan Rudal Balistik Qassem Basir

Iran baru-baru ini memamerkan rudal balistik terbarunya, Qassem Basir, pada hari Minggu. Rudal ini diklaim mampu menjangkau target sejauh 1.200 kilometer, berbahan bakar padat, dan siap digunakan jika terjadi konflik dengan Amerika Serikat.

Pejabat Pertahanan Iran menegaskan bahwa Teheran akan merespon agresi militer AS dengan menyerang pangkalan-pangkalan Amerika di kawasan Timur Tengah. Pernyataan ini disampaikan sebagai peringatan bahwa Iran siap membela diri jika diserang.

"Jika perang dipaksakan kepada kami, kami akan menanggapi dengan tegas. Kami akan menargetkan kepentingan dan pangkalan mereka," tegas pejabat tersebut dalam wawancara dengan stasiun televisi pemerintah.

Iran menekankan bahwa mereka tidak memiliki niat buruk terhadap negara-negara tetangga. Namun, jika AS melancarkan serangan, pangkalan-pangkalan Amerika yang berada di negara-negara tetangga tersebut akan dianggap sebagai target yang sah.

Ketegangan ini terjadi di tengah upaya perundingan nuklir yang sedang berlangsung antara Iran dan AS. Perundingan ini sempat tertunda karena alasan logistik. Sebelumnya, Presiden AS telah mengirimkan surat kepada pemimpin tertinggi Iran, mendesak perundingan namun juga memperingatkan kemungkinan aksi militer jika diplomasi gagal.

Sejak kembali menjabat, Presiden AS kembali menerapkan kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran, termasuk memberlakukan kembali sanksi ekonomi setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai JCPOA.

Negara-negara Barat, termasuk AS, telah lama menuduh Iran berupaya mengembangkan senjata nuklir. Tuduhan ini selalu dibantah oleh pihak Iran.

Scroll to Top