Kebakaran besar melanda Israel dan Los Angeles, Amerika Serikat, menjelang pertengahan tahun 2025, menarik perhatian dunia dan memicu respons darurat. Meski sama-sama dahsyat, skala dan dampak dari kedua insiden ini berbeda. Mari kita telaah perbandingannya.
Luas Wilayah yang Terbakar
Kebakaran di Israel berpusat di sekitar Yerusalem, menghanguskan hutan, ladang pertanian, dan sebagian pemukiman. Petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api setelah melahap perbukitan Yerusalem selama hampir 30 jam. Tragedi ini memaksa pembatalan sebagian besar perayaan Hari Kemerdekaan.
Total lahan yang terbakar di Israel mencapai lebih dari 5.000 hektare, dengan sekitar 3.000 hektare di antaranya adalah hutan, termasuk 70% dari Taman Kanada di Tepi Barat. Skala kerusakan ini hampir setara dengan kebakaran Carmel tahun 2010. Untungnya, kebakaran di perbukitan Yerusalem ini tidak menyebabkan korban luka serius atau jiwa.
Di sisi lain, kebakaran di Los Angeles (LA) terjadi dengan skala yang jauh lebih masif. Puluhan ribu hektar lahan hangus, ribuan bangunan rusak, dan sedikitnya 24 orang tewas. Lebih dari 150.000 warga dievakuasi, dan kerugian diperkirakan mencapai ribuan triliun rupiah.
Ancaman dan Dampak
Meskipun secara ukuran lebih kecil, kebakaran di Israel tetap menimbulkan ancaman signifikan karena lokasinya yang dekat dengan wilayah padat penduduk dan lahan pertanian penting. Sementara itu, kebakaran di LA berdampak lebih luas dalam hal kerusakan properti, korban jiwa, dan kerugian ekonomi.
Singkatnya, kebakaran Los Angeles memiliki dampak yang lebih luas dibandingkan kebakaran di Israel. Namun, kedua insiden ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan penanganan kebakaran yang efektif.