MOSKOW – Serangan drone Ukraina yang semakin gencar memaksa Rusia menutup seluruh bandara di Moskow untuk malam kedua berturut-turut. Langkah ini diambil demi menjamin keamanan penerbangan sipil.
Menurut Rosaviatsia, lembaga pengawas penerbangan Rusia, penutupan sementara ini berlaku untuk keempat bandara utama di ibu kota.
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, melalui media sosial mengumumkan bahwa 19 drone Ukraina berhasil dicegat sebelum mencapai kota. Puing-puing drone dilaporkan jatuh di salah satu jalan raya utama, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Pihak Ukraina belum memberikan komentar resmi terkait serangan ini. Sementara itu, di Ukraina, kota Kharkiv juga dilaporkan menjadi target serangan drone Rusia, bersamaan dengan wilayah Kyiv.
Selain Moskow, beberapa kota lain di Rusia, termasuk Penza dan Voronezh, juga mengklaim menjadi sasaran drone Ukraina dalam serangan semalam.
Laporan yang beredar di kalangan blogger militer Rusia menyebutkan kerusakan pada jendela sebuah apartemen di selatan Moskow akibat serangan ini.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan 26 drone Ukraina dalam serangan malam sebelumnya. Serangan drone oleh Ukraina ke Moskow bukanlah hal baru, dan serangan terbesar sebelumnya pada bulan Maret lalu menewaskan tiga orang.
Eskalasi serangan drone ke Moskow terjadi setelah upaya pasukan Ukraina menyeberang ke wilayah Kursk, Rusia. Pihak Ukraina mengklaim telah menyerang unit komando drone Rusia di dekat desa Tyotkino, wilayah Kursk.
Meskipun Rusia mengklaim telah menguasai kembali wilayah Kursk sepenuhnya pada bulan April, sembilan bulan setelah invasi Ukraina, Kyiv bersikeras bahwa pasukannya masih beroperasi di wilayah tersebut.
Di Kursk, sebuah gardu listrik di kota Rylsk dilaporkan kehilangan daya setelah mengalami kerusakan akibat serangan Ukraina. Dua transformator rusak, dan dua remaja dilaporkan terluka oleh pecahan peluru.
Blogger militer Rusia melaporkan upaya pasukan Ukraina menyeberang ke desa-desa di wilayah tersebut, dengan gambar kendaraan yang melewati jebakan tank di perbatasan.
Pasukan Ukraina dilaporkan menembakkan roket ke perbatasan dan melintasi ladang ranjau dengan kendaraan khusus. "Terjadi pertempuran sengit di perbatasan," tulis blogger RVvoenkor.
Pihak Ukraina menyatakan bahwa "Pasukan Pertahanan Ukraina mempertahankan kehadiran militer di wilayah Kursk Rusia."
Beberapa blogger militer Rusia menerbitkan peta yang menunjukkan upaya pasukan Kyiv melintasi perbatasan di dua lokasi menuju Tyotkino.
Sementara itu, di Sumy, Ukraina, otoritas setempat mendesak evakuasi dari dua permukiman.
Serangan Ukraina ke Kursk pertama kali dilancarkan pada Agustus 2024, dengan tujuan menciptakan zona penyangga dan melindungi Sumy, serta sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi.