Informasi tentang kesehatan dan kebugaran seringkali membingungkan. Banyak kebiasaan yang dianggap sehat, justru bisa menghambat pencapaian tujuan untuk menjadi lebih sehat. Meskipun sebagian besar kebiasaan ini tidak sepenuhnya buruk, namun penerapannya yang tidak tepat dapat membahayakan kesehatan.
Berikut adalah beberapa kebiasaan "sehat" yang sebaiknya Anda waspadai:
Terlalu Membatasi Karbohidrat: Diet rendah karbohidrat memang populer, tetapi membatasi asupan karbohidrat secara drastis dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan mungkin bukan solusi jangka panjang yang baik. Alih-alih menghilangkannya sama sekali, pilihlah biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan sayuran daripada biji-bijian olahan. Ingat, karbohidrat adalah sumber energi utama untuk otak dan otot. Kekurangan karbohidrat bisa menyebabkan kelelahan dan sulit berkonsentrasi.
Olahraga Berlebihan: Jika Anda berolahraga terlalu keras dan terlalu cepat, risiko cedera meningkat. Mulailah dengan perlahan dan berikan waktu istirahat yang cukup agar tubuh bisa pulih. Orang dewasa disarankan untuk melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama 150-300 menit atau aktivitas fisik intensitas tinggi selama 75-150 menit setiap minggu. Tanpa istirahat yang cukup, performa olahraga akan menurun dan pemulihan menjadi lebih sulit. Bahkan, olahraga berlebihan bisa meningkatkan kadar hormon stres (kortisol) dan menyebabkan kenaikan berat badan.
Menghindari Gluten: Menghindari gluten bermanfaat bagi orang yang memiliki intoleransi gluten atau penyakit celiac. Namun, bagi mereka yang tidak memiliki sensitivitas, menghindarinya dapat membatasi variasi makanan secara tidak perlu. Makanan bebas gluten tidak otomatis lebih sehat. Biji-bijian yang mengandung gluten seperti gandum utuh, jelai, dan gandum hitam mengandung nutrisi penting seperti serat, vitamin B, dan mineral. Mengonsumsi biji-bijian utuh secara teratur dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung.
Puasa Intermiten Berlebihan: Puasa intermiten populer sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu mengelola berat badan dan menurunkan kolesterol, penerapannya tidak sesederhana yang dibayangkan. Melewatkan sarapan justru dapat menurunkan tingkat energi dan meningkatkan keinginan makan sepanjang hari, sehingga sulit untuk membuat pilihan makanan yang seimbang.
Menjadi Vegan Tanpa Perencanaan: Pola makan nabati memang bermanfaat untuk kesehatan dan manajemen berat badan. Namun, menjadi vegan tanpa perencanaan yang matang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi seperti vitamin B12, seng, dan kalsium. Menyeimbangkan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bisa menjadi tantangan, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup sibuk.
Menghindari Sinar Matahari Sepenuhnya: Melindungi kulit dari paparan sinar matahari berlebihan memang penting, tetapi menghindari sinar matahari sama sekali dapat mencegah tubuh memproduksi cukup vitamin D. Vitamin D penting untuk kesehatan tulang, fungsi kekebalan tubuh, dan pencegahan penyakit kronis. Paparan sinar matahari selama 10-30 menit beberapa kali seminggu dapat bermanfaat bagi sintesis vitamin D, tetapi selalu gunakan tabir surya jika Anda akan berada di luar ruangan dalam waktu yang lebih lama.
Terlalu Banyak Tidur: Tidur yang cukup penting untuk kesehatan. Namun, tidur lebih dari sembilan jam semalam secara konsisten dapat menjadi tanda adanya kondisi yang mendasarinya. Jika Anda merasa tidur lebih dari 9 jam dan masih merasa lelah, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah ada kondisi mendasar seperti depresi, sleep apnea, atau kadar tiroid rendah.