Pasar Keuangan Indonesia Beragam: IHSG Menguat, Rupiah Tertekan, Sentimen Global Jadi Sorotan

Pasar keuangan Indonesia menunjukkan dinamika yang bervariasi pada hari Selasa (06/05/2025), dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan signifikan, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan tipis. Investor juga terlihat mengurangi kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN).

Analis memperkirakan bahwa sentimen eksternal, terutama dari Amerika Serikat, akan terus memengaruhi pergerakan pasar keuangan domestik pada hari Rabu (07/05/2025).

Performa Pasar Kemarin:

  • IHSG: Melonjak 0,97% ke level 6.898,19, memperpanjang tren positif selama tujuh hari berturut-turut.
  • Nilai Transaksi: Mencapai sekitar Rp16,71 triliun, melibatkan 23,19 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,25 juta kali.
  • Sentimen Sektoral: Sektor basic material, energi, dan consumer cyclicals mencatat kenaikan signifikan. Sektor teknologi, healthcare, dan properti & real estate mengalami penurunan.
  • Investor Asing: Melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp202,09 miliar.
  • Rupiah: Melemah tipis 0,09% ke posisi Rp16.445/US$.
  • SBN: Imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun naik tipis menjadi 6,870%, mengindikasikan penurunan harga obligasi karena investor mengurangi kepemilikan.

Sentimen Pendorong:

  • Kenaikan Harga Emas: Harga emas melonjak karena investor mengantisipasi potensi resesi di AS.
  • Penurunan Harga Minyak: Harga minyak mentah dunia terus menurun setelah OPEC+ menaikkan produksi dan kekhawatiran berkurangnya permintaan.
  • Data Ekonomi Indonesia: Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 di bawah ekspektasi, hanya tumbuh 4,87% (year on year/yoy).

Sorotan Wall Street:

Bursa Wall Street kembali mengalami tekanan karena pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait kesepakatan perdagangan global yang tidak memberikan kepastian, serta penantian investor terhadap keputusan kebijakan dari bank sentral AS (The Fed). Dow Jones Industrial Average turun 0,95%, S&P 500 turun 0,77%, dan Nasdaq Composite melemah 0,87%.

Fokus Pasar Hari Ini:

  • Keputusan FOMC The Fed: Pasar menantikan hasil rapat Federal Open Meeting Committee (FOMC) The Fed yang dapat memengaruhi nilai tukar rupiah, IHSG, dan arus modal asing.
  • Data Ekonomi: Rilis data Jibun Bank Composite PMI Final April 2025 dan Retail Sales YoY Euro Area March 2025.

IHSG Ungguli Bursa ASEAN:

Pada perdagangan kemarin, IHSG mencatatkan performa terbaik dibandingkan bursa saham lainnya di ASEAN, dengan kenaikan 0,97%.

Tantangan Ekonomi Domestik:

Ekonom menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat pada kuartal I-2025, yang dipicu oleh daya beli masyarakat yang belum pulih dan deindustrialisasi dini.

Defisit Perdagangan AS Melebar:

Defisit perdagangan Amerika Serikat melebar menjadi US$140,5 miliar pada Maret 2025, mencetak rekor tertinggi baru.

Kenaikan Harga Komoditas:

Harga emas dan batu bara mengalami kenaikan, yang berdampak positif bagi emiten terkait.

Agenda Hari Ini:

Serangkaian agenda dan rilis data ekonomi dijadwalkan hari ini, baik dari dalam maupun luar negeri.

Scroll to Top