Kabupaten Bangka, Bangka Belitung mencatat peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cukup signifikan. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka menunjukkan, hingga April 2025, terdapat 111 kasus DBD yang terkonfirmasi.
Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Babel, seluruh kasus ini terdeteksi selama periode Januari hingga April 2025. Kabar baiknya, semua pasien berhasil ditangani dan sembuh tanpa adanya laporan kematian.
Sebaran kasus DBD di Bangka meliputi delapan kecamatan. Kecamatan Sungailiat menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yaitu 45 orang. Kecamatan Merawang menyusul dengan 17 kasus, diikuti Riau Silip (14 orang), Pemali (12 orang), Belinyu (15 orang), Mendo Barat (6 orang), serta Puding Besar dan Bakam masing-masing 1 kasus.
Menanggapi peningkatan kasus ini, HAKLI Babel bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka gencar melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi intensif di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), serta membentuk tim pemantau jentik nyamuk di setiap rumah.
Selain itu, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) rutin dilaksanakan bersama Puskesmas setempat. Jika terdapat warga yang terkonfirmasi positif DBD melalui hasil laboratorium, tindakan fogging segera dilakukan untuk memutus rantai penyebaran penyakit.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan. Membersihkan rumah, selokan, dan tempat-tempat penampungan air menjadi kunci utama untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD dan melindungi diri dari gigitan nyamuk.