Desa Maya Waltraud Maiyer, sosok ibu dari aktris ternama Luna Maya, adalah lebih dari sekadar orang tua. Beliau adalah inspirasi nyata yang memancarkan kekuatan, keberanian, dan kasih sayang tanpa batas dalam setiap langkah hidupnya.
Wanita kelahiran Austria ini, yang sempat berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak, menemukan takdirnya saat hatinya terpikat pada keindahan budaya Bali dan memutuskan untuk menetap di Pulau Dewata.
Menjadi seorang janda di usia yang relatif muda, Desa Maya dengan gigih membesarkan ketiga buah hatinya seorang diri, menghadapi berbagai tantangan hidup dengan tegar. Salah satunya adalah Luna Maya, yang kini dikenal sebagai salah satu figur publik paling berpengaruh di Indonesia.
Perjalanan Hidup yang Menginspirasi
Semangat petualang telah membara dalam diri Desa Maya sejak muda. Setelah bekerja sebagai guru, ia menjelajahi berbagai negara di Eropa. Sebuah momen penting terjadi ketika ia melihat seseorang mengenakan kebaya Bali di Swiss. Pemandangan itu membangkitkan rasa ingin tahu yang besar tentang budaya Bali.
Dorongan itu membawanya ke Indonesia. Setibanya di Bali, ia langsung jatuh cinta pada keindahan alam dan keunikan budayanya. Kesan mendalam itu membuatnya kembali lagi, dan pada kunjungan kedua, ia bertemu dengan pria yang kelak menjadi suaminya.
Cinta dan Keluarga di Bali
Pertemuan dengan Uut Bambang Sugeng, pria asal Cirebon dan Bojonegoro, membawa kebahagiaan dalam hidupnya. Mereka menikah dan membangun keluarga di Bali. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga orang anak: Ismael Dully, Tipi Jabrik, dan Luna Maya.
Namun, kebahagiaan itu diuji ketika Uut meninggal dunia pada tahun 1996, saat Luna baru berusia 13 tahun. Sebagai seorang janda dengan tiga anak, Desa Maya menghadapi kenyataan pahit itu dengan kekuatan yang luar biasa.
Ia memilih untuk tetap tinggal di Bali dan membesarkan anak-anaknya seorang diri. Desa Maya tidak hanya menjadi ibu, tetapi juga menjadi pembimbing dan pendidik bagi anak-anaknya.
Ia menanamkan nilai-nilai kebebasan berpikir, disiplin, dan penghargaan terhadap budaya. Hasilnya pun membanggakan. Tipi Jabrik menjadi atlet surfing yang sukses, Ismael meraih kesuksesan di bidang musik, dan Luna Maya mencapai puncak kariernya sebagai aktris papan atas.
Hubungan Unik dengan Luna Maya
Desa Maya dan Luna Maya memiliki hubungan yang unik dan dinamis. Luna mengakui bahwa ia dan ibunya sering berdebat. Namun, di balik perbedaan pendapat itu, terjalin kasih sayang dan kedekatan emosional yang kuat.
Luna menggambarkan hubungan mereka seperti "anjing dan kucing", penuh dengan gesekan tetapi tak terpisahkan. Meskipun memiliki pandangan yang berbeda, Luna sangat menghargai peran ibunya yang telah membesarkan mereka tanpa mengeluh. Ia memahami bahwa semua nasihat ibunya berasal dari cinta dan keinginan untuk melihat anak-anaknya sukses dan bahagia.
Kehidupan di Usia Senja
Kini di usia 79 tahun, Desa Maya tetap aktif dan mandiri di Bali. Ia dikenal sebagai sosok yang penuh energi, tidak bergantung pada orang lain, dan menjunjung tinggi gaya hidup sederhana.
Meski usianya tak lagi muda, Desa Maya tetap menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi keluarganya, terutama Luna. Kisah hidupnya adalah bukti nyata bahwa kekuatan, keberanian, dan kasih sayang seorang ibu dapat mengubah segalanya.