Palembang – Biznet terus berupaya memperluas jangkauan internet hingga ke daerah-daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan membangun jaringan fiber optik bawah laut. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan digital yang masih terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
Pembangunan jaringan bawah laut ini bukannya tanpa tantangan. Selain aspek teknis pembangunan, proses perizinan menjadi salah satu kendala utama yang harus diatasi.
Teknologi terbaru Biznet, BNCS-1, adalah bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung perkembangan digitalisasi hingga ke pelosok negeri.
"Dalam proses pembangunan kabel bawah laut, kami bekerja sama erat dengan Kementerian Kelautan dan tim maritimnya. Perizinan diurus sesuai dengan arahan pemerintah. Pembangunan jaringan sendiri relatif cepat, hanya memakan waktu sekitar dua minggu. Namun, proses perizinan membutuhkan waktu lebih lama karena titik lokasi harus ditentukan oleh Kementerian Kelautan," jelas Adrianto, Senior Manager Marketing Biznet.
Jaringan kabel bawah laut ini menggunakan kabel optik pasif sistem marine point of presence (POP). Sistem ini memberikan titik akses yang menghubungkan pengguna ke internet, khususnya di area maritim.
Biznet berfokus pada peningkatan infrastruktur kabel mandiri dari hulu ke hilir. Keberadaan kabel bawah laut ini membuktikan komitmen perusahaan dalam pemerataan bandwidth di Jawa dan Sumatera dengan kualitas unggul.
Mulai Juni 2024, layanan kabel bawah laut Biznet menawarkan bandwidth yang lebih besar, meningkat 30 persen hingga 400 Mbps, dengan harga mulai dari Rp 175 ribu.
Setelah sukses di Sungsang, Biznet menargetkan perluasan jaringan ke Pangkalai Balai, Betung, dan kawasan sekitar Bayung Lincir. Ekspansi juga akan menyasar kepulauan Sulawesi dan Kalimantan.
Dedi Riyanto, Senior Manager Biznet Sumbagsel, menambahkan bahwa jaringan kabel Biznet saat ini telah menjangkau lebih dari 50 persen wilayah Kota Palembang, tepatnya 85 dari 107 kelurahan.
"Tidak hanya di Palembang, pengguna Biznet di daerah pinggiran sekitar Sungai Musi juga dapat memanfaatkan jaringan untuk kegiatan positif yang menghasilkan pendapatan," ungkapnya.
Dampak positif lainnya adalah akses internet yang memudahkan masyarakat di daerah terpencil dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa dapat lebih aktif mencari informasi dan memahami pelajaran yang sulit dari buku.
"Dampaknya, kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi lebih interaktif karena siswa lebih aktif dalam mencari informasi melalui internet," ujarnya.
Ke depannya, Biznet akan terus memperluas layanan internet dan meningkatkan sambungan kabel jaringan fiber optik dengan berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Pemeliharaan jaringan juga menjadi prioritas.
"Termasuk melakukan patroli sebagai upaya luar biasa. Jangan sampai terkoneksi tetapi tidak ada pemeliharaan," pungkasnya.