Kecelakaan tragis menggemparkan Jalan Palagan, Sleman pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025. Seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Argo Ericko Achfandi tewas dalam insiden tersebut, memicu perdebatan sengit di kalangan warganet.
Argo, mahasiswa Fakultas Hukum UGM, menjadi korban tabrak lari oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM yang mengendarai mobil BMW.
Menurut informasi yang beredar, Argo sedang dalam perjalanan pulang usai mempersiapkan acara seni kampus. Saat melintas di Jalan Palagan, motor yang dikendarainya dihantam dari belakang oleh mobil BMW tersebut.
Kabar kecelakaan ini dengan cepat menyebar di media sosial, memicu gelombang tuntutan keadilan bagi Argo. Banyak warganet menyerukan agar pihak berwenang mengusut tuntas kasus ini secara transparan, tanpa pandang bulu. Tagar #justiceforargo pun ramai digunakan untuk menyuarakan dukungan.
Argo Ericko Achfandi, yang berusia 19 tahun, adalah mahasiswa angkatan 2024 Program Studi Hukum UGM. Warga Depok, Jawa Barat ini mengendarai motor Honda Vario saat kejadian nahas tersebut. Akibat benturan keras, Argo meninggal dunia di lokasi kejadian.
Setelah menabrak Argo, mobil BMW yang dikemudikan Christiano oleng dan menabrak mobil Honda CRV yang terparkir di pinggir jalan. Meskipun tidak mengalami luka, Christiano diduga berusaha "membeli" hukum dengan menawarkan sejumlah uang untuk menghindari tuntutan.
Pelaku diduga mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi hingga kehilangan kendali dan menabrak korban. Namun, hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa Christiano tidak terindikasi mengonsumsi alkohol atau narkoba.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Argo adalah alumni SMA Negeri 1 Depok.
Saat ini, Christiano Pengarapenta telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan berkendara dan tanggung jawab di jalan raya, khususnya bagi pengendara muda.
