Manchester City Terpuruk: Guardiola Ragu Bisa Rebut Kembali Tahta Juara

Musim yang mengecewakan dialami Manchester City. Setelah dominasi selama empat musim berturut-turut, performa The Citizens anjlok drastis. Mereka harus puas finish di posisi ketiga klasemen akhir Liga Inggris, tertinggal jauh di belakang Liverpool dan Arsenal. Raihan 71 poin menjadi catatan terburuk mereka sejak musim 2015/2016.

Penurunan performa ini menjadi tamparan keras bagi Pep Guardiola. Ia mengakui timnya membutuhkan perombakan besar. Guardiola bahkan tidak berani menjamin Manchester City akan kembali menjadi penantang gelar utama musim depan, apalagi mampu bersaing dengan Liverpool.

"Saya tidak pernah menyangka kami bisa meraih enam gelar Liga Inggris dalam tujuh tahun terakhir. Tapi jangan harap saya akan menjanjikan gelar juara musim depan," ujar Guardiola. Ia menambahkan, standar performa timnya musim ini jauh di bawah ekspektasi. Selama ia melatih, Manchester City selalu mencatatkan lebih dari 80 poin, namun musim ini hanya 71.

Guardiola menyadari bahwa sepak bola selalu memberikan kesempatan untuk bangkit. Namun, ia mengakui jarak antara timnya dengan Liverpool sangat lebar.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi Manchester City adalah Piala Dunia Antarklub yang akan berlangsung Juni-Juli. Ajang ini akan menguras tenaga para pemain dan mempersulit persiapan mereka untuk musim depan.

"Saya punya feeling musim depan akan lebih baik, tapi saya tidak tahu bagaimana kami akan bereaksi setelah Piala Dunia Antarklub. Kami akan kelelahan tanpa libur," jelas Guardiola. Ia menekankan pentingnya peningkatan performa tim jika ingin bersaing memperebutkan gelar. Jika dalam kondisi fit, mereka akan berusaha untuk kembali mendekati trofi.

Scroll to Top