Meskipun kerap dianggap penyakit seumur hidup, diabetes tipe 2 ternyata bisa dikendalikan, bahkan mencapai remisi tanpa bergantung pada obat-obatan. Kuncinya adalah penurunan berat badan dan perubahan gaya hidup yang signifikan.
Pasien diabetes yang berhasil menurunkan berat badan memiliki peluang lebih besar untuk mencapai remisi. Remisi adalah kondisi di mana kadar gula darah terkendali dan tidak memerlukan konsumsi obat lagi. Lebih menariknya lagi, keberhasilan menurunkan berat badan ini cenderung lebih mudah dipertahankan dalam jangka panjang, terutama jika dilakukan sesaat setelah diagnosis diabetes ditegakkan.
Sebuah studi di Hongkong membuktikan, orang yang kehilangan 10% atau lebih berat badannya dalam setahun pertama setelah didiagnosis diabetes, berpotensi 3 kali lebih besar untuk mencapai remisi. Semakin sedikit penurunan berat badan yang dicapai, semakin kecil pula peluang remisinya.
Remisi diabetes menjadi tonggak penting karena menunjukkan pengendalian gula darah yang baik tanpa bantuan obat. Penelitian menunjukkan, pasien yang mencapai remisi memiliki risiko kematian 31% lebih rendah. Sayangnya, dari lebih dari 37.000 pasien diabetes yang diteliti, hanya 6% yang berhasil mencapai remisi dalam kurun waktu 8 tahun.
Remisi diabetes tipe 2 didefinisikan sebagai kadar gula darah di bawah 6,5% yang terukur minimal tiga bulan setelah penghentian obat penurun gula darah. Namun, penting untuk diingat bahwa mempertahankan remisi jangka panjang bukanlah hal mudah. Sekitar 20% pasien yang mencapai remisi, mengalami peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) setiap tahunnya.
Temuan ini menekankan betapa krusialnya manajemen berat badan yang baik sejak dini untuk mencapai remisi diabetes. Pencegahan diabetes juga menjadi hal yang tak kalah penting. Penurunan berat badan, melalui berbagai strategi, terbukti efektif menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Meski demikian, perlu diingat bahwa mencapai remisi dan mempertahankannya bukanlah hal mudah. Penurunan berat badan pada pasien diabetes harus dilakukan dengan pengawasan dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.