Dampak Penurunan Suku Bunga BI Terhadap Deposito: Apa yang Harus Diketahui Investor

Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) mengambil langkah signifikan dengan menurunkan suku bunga acuan BI Rate menjadi 5,50% pada Mei 2025. Keputusan ini diambil setelah mempertahankan suku bunga di level 5,75% selama empat bulan sebelumnya. Latar belakang keputusan ini adalah proyeksi inflasi rendah dan terkendali di tahun 2025 dan 2026, serta upaya untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tercatat sebesar 4,87% (yoy), angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya. Penurunan suku bunga diharapkan dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan mengatasi dampak ketidakpastian global.

Lalu, Apa Artinya Bagi Pemilik Deposito?

Pertanyaan pentingnya adalah, apakah penurunan suku bunga BI ini akan berimbas pada tingkat suku bunga deposito yang ditawarkan oleh bank?

Deposito menawarkan fleksibilitas jangka waktu, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan, memungkinkan nasabah memilih sesuai kebutuhan.

Suku Bunga Deposito Bank Besar: Tren Saat Ini

Berikut adalah gambaran suku bunga deposito di empat bank besar Indonesia pada Mei 2025:

  • Bank BRI: Suku bunga deposito BRI terpantau stabil dibandingkan bulan April 2025. BRI menawarkan berbagai pilihan jangka waktu dengan suku bunga yang bervariasi. Deposito BRI memberikan keuntungan berupa fleksibilitas pencairan dana sesuai jangka waktu yang dipilih dan pilihan mata uang.

  • Bank Mandiri: Bank Mandiri juga mempertahankan suku bunga deposito rupiahnya. Nasabah dapat menikmati bunga mulai dari 2,25% untuk tenor 3 bulan, hingga 2,46% untuk tenor 6 bulan.

  • Bank BNI: BNI menawarkan suku bunga kompetitif, mulai dari 2,25% hingga 3,00%. Tingkat bunga tertinggi bisa didapatkan dengan memilih tenor panjang, minimal 12 bulan atau 24 bulan. Hingga akhir Mei 2025, suku bunga deposito BNI tidak mengalami perubahan.

Kesimpulan

Meskipun Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan, suku bunga deposito di beberapa bank besar saat ini terpantau belum mengalami perubahan. Investor perlu memantau perkembangan lebih lanjut dan mempertimbangkan berbagai pilihan investasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing.

Scroll to Top