Mikha Tambayong ternyata tak hanya terpesona dengan keindahan Taiwan, tetapi juga pengalaman berbelanjanya yang luar biasa. Istri Deva Mahenra ini begitu antusias saat menjelajahi pusat-pusat perbelanjaan, terutama di sekitar Taipei 101, ikon kota Taipei.
Mikha menceritakan bagaimana mal-mal di area Taipei 101 saling terhubung, menciptakan pengalaman belanja yang sangat berbeda dari Jakarta. "Wah, itu seru banget! Jadi, dari mal ke mal tuh nyambung semua," ungkapnya.
Perbedaan utama yang dirasakan Mikha adalah kemudahan berjalan kaki antar mal. Di Jakarta, berpindah dari satu pusat perbelanjaan ke lainnya seringkali membutuhkan kendaraan. Di Taiwan, bahkan saat cuaca kurang mendukung, pengunjung tetap bisa nyaman berjalan kaki di dalam area yang terhubung.
"Mau hujan atau apa, kita tetap bisa jalan," kata Mikha.
Keunikan lainnya adalah kehadiran kafe dan tempat istirahat di sepanjang jalan penghubung antar mal. Pengunjung bisa sejenak bersantai sebelum melanjutkan petualangan belanja mereka.
Mikha kagum dengan banyaknya mal yang terhubung satu sama lain. "Mungkin ada enam atau tujuh mal yang benar-benar terkoneksi dengan jembatan. Jadi, nggak perlu naik mobil dan berhenti di depan setiap mal. Kita bisa jalan kaki saja dari satu mal ke mal lain," jelasnya.
Menurutnya, satu hari saja tidak cukup untuk menjelajahi seluruh pusat perbelanjaan di area Taipei 101. "Kemarin tuh kita tiba-tiba, ‘Ah, ini ada mal yang beda lagi!’" ujarnya antusias.
Pengalaman ini sangat berkesan bagi Mikha, terutama karena konsep seperti ini jarang ditemui di kota-kota besar lainnya, termasuk Jakarta. Taiwan berhasil menciptakan kota metropolitan yang ramah pejalan kaki, nyaman, dan tetap modern.
Taipei 101 sendiri adalah landmark terkenal di Taiwan. Area komersialnya dipenuhi butik merek internasional dan restoran ternama. Jangan lupa untuk mengunjungi menara observasi di lantai 89 untuk menikmati pemandangan kota yang memukau.