Di kedalaman samudra yang gelap dan sunyi, bersemayamlah makhluk menakjubkan yang seolah datang dari zaman prasejarah: hiu goblin. Penampilannya yang unik, dengan moncong panjang seperti paruh dan rahang yang dapat menjulur keluar, membuatnya tampak seperti monster dari dunia fantasi. Lebih dari sekadar eksentrik, hiu ini tergolong langka, bahkan sulit dijumpai oleh para ahli kelautan sekalipun.
Hiu goblin, yang secara ilmiah dikenal sebagai Mitsukurina owstoni, merupakan spesies langka yang mendiami perairan dalam dan merupakan keturunan langsung dari hiu purba yang hidup jutaan tahun lalu. Meski penampilannya mungkin menakutkan, hiu goblin jarang terlihat di permukaan laut dan relatif tidak berbahaya bagi manusia. Mari kita selami lima fakta menarik tentang makhluk misterius ini yang akan membuat Anda kagum dan sedikit merinding.
1. Saksi Bisu Zaman Kretaseus
Hiu goblin bukanlah hiu biasa; ia dianggap sebagai "fosil hidup" karena garis keturunannya dapat ditelusuri hingga 125 juta tahun yang lalu, kembali ke zaman Kretaseus. Bayangkan, makhluk ini telah ada sejak dinosaurus masih merajai bumi! Bentuk tubuhnya yang tidak banyak berubah sejak dulu menunjukkan adaptasi ekstrem terhadap lingkungan laut dalam yang minim cahaya dan bertekanan tinggi.
Moncongnya yang panjang berperan sebagai sensor elektroreseptor, membantunya mendeteksi mangsa yang tersembunyi di dasar laut. Kemampuan ini adalah warisan purba yang bertahan hingga kini. Keberadaan hiu goblin menjadi bukti bahwa alam dapat mempertahankan desain yang efektif selama jutaan tahun tanpa perubahan berarti.
2. Rahang yang Meluncur Bak Alien
Salah satu aspek paling mencengangkan dari hiu goblin adalah cara ia berburu. Rahangnya dapat melesat keluar dengan kecepatan luar biasa saat menyerang mangsa, menyerupai monster alien dalam film fiksi ilmiah. Mekanisme rahang ini, yang dikenal sebagai "Slingshot feeding", mampu meluncur sejauh hampir 10% dari panjang total tubuhnya dalam hitungan milidetik.
Kecepatan rahang hiu goblin dapat mencapai 3,1 meter per detik, menjadikannya salah satu serangan tercepat di antara spesies hiu lainnya. Rahangnya tidak hanya cepat, tetapi juga sangat elastis dan tajam, ideal untuk memangsa ikan kecil, udang, dan cumi-cumi di kedalaman laut.
3. Penghuni Kedalaman Ekstrem
Anda tidak akan menemukan hiu goblin di pantai atau di akuarium umum. Habitat favoritnya terletak di kedalaman laut antara 100 hingga 1.200 meter, bahkan lebih dalam lagi. Umumnya ditemukan di perairan sekitar Jepang, Teluk Meksiko, dan lepas pantai Afrika Selatan. Hidup di zona mesopelagik, atau zona senja laut, hiu goblin terbiasa dengan lingkungan tanpa sinar matahari dan tekanan tinggi.
Keberadaan hiu goblin di laut dalam membuatnya sangat sulit untuk diteliti. Penangkapan hiu ini biasanya terjadi secara tidak sengaja oleh kapal pukat dasar. Akibatnya, informasi mengenai perilaku, reproduksi, dan pola migrasinya masih menjadi misteri besar bagi ilmu pengetahuan.
4. Warna Pink dari Pembuluh Darah
Warna merah muda pucat pada hiu goblin seringkali disalahartikan sebagai pigmen kulit. Namun, warna tersebut berasal dari pembuluh darahnya yang terlihat jelas melalui kulit transparan yang tipis. Kulitnya hampir tidak memiliki pigmen, sehingga pembuluh darah di bawahnya tampak menonjol, terutama saat terkena cahaya.
Kondisi ini membuat hiu goblin terlihat seperti berlumuran darah dan semakin menyeramkan saat difoto dari dekat. Warna pink-nya juga dapat berubah tergantung pada tekanan dan kedalaman air. Penampilan unik ini menjadi salah satu alasan mengapa hiu goblin sering disebut sebagai makhluk dari dunia lain.
5. Spesies Langka yang Tidak Berbahaya
Meskipun penampilannya menakutkan, hiu goblin sebenarnya tidak agresif dan jarang berinteraksi dengan manusia. Karena hidup di laut dalam dan populasinya sedikit, interaksi dengan manusia juga sangat minim. Hiu ini lebih suka berburu sendirian di kegelapan laut, menghindari predator besar dan keramaian.
Status konservasi hiu goblin saat ini tidak diketahui, tetapi banyak ahli menduga bahwa status ini dapat berubah seiring meningkatnya aktivitas penangkapan di laut dalam. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengetahui apakah populasi mereka tetap stabil atau mulai terancam. Karena langkanya penemuan hiu goblin di alam liar, setiap individu yang tertangkap menjadi sangat berharga bagi dunia sains.
Hiu goblin, dengan penampilannya yang unik dan cara hidupnya yang misterius, adalah bukti menakjubkan dari evolusi laut dalam. Semoga semakin banyak orang yang menyadari keberadaan hewan langka ini. Siapa tahu, pelestarian spesies purba ini dapat menjadi kunci untuk memahami rahasia samudra terdalam.