Asrama Haji Banda Aceh kini dilengkapi dengan layanan yang memudahkan jemaah calon haji (JCH) untuk berkomunikasi dan bertransaksi selama di Tanah Suci. Sejak hari pertama kedatangan JCH pada Sabtu (17 Mei 2025), berbagai penyedia jasa telekomunikasi dan penukaran mata uang Riyal hadir menawarkan kemudahan bagi para jemaah.
Para petugas dari berbagai operator telekomunikasi aktif menjajakan paket internet di sekitar asrama, memastikan jemaah tetap terhubung dengan keluarga di tanah air. Pilihan paket yang ditawarkan pun beragam, seperti Tri yang menawarkan paket dengan harga antara Rp 400 ribu hingga Rp 750 ribu, berlaku selama sebulan penuh. Telkomsel juga hadir dengan mendirikan tenda di depan penginapan jemaah, memberikan kemudahan akses informasi dan pembelian paket.
Selain layanan telekomunikasi, kebutuhan akan mata uang Riyal juga terpenuhi dengan kehadiran BSI, Bank Muamalat, dan Nano Bank Syariah. Jemaah haji tak perlu khawatir mengenai penukaran uang, karena bank-bank ini menyediakan layanan penukaran rupiah ke Riyal.
Kakanwil Kemenag Aceh menyatakan bahwa kehadiran booth perbankan dan provider ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para jemaah haji. Bank menyediakan paket penukaran senilai Rp 1,2 juta, yang akan ditukarkan dengan 250 Riyal dalam berbagai pecahan.
Regional CEO BSI Aceh menjelaskan bahwa BSI membuka booth di Asrama Haji Banda Aceh mulai 17 hingga 30 Mei 2025 untuk melayani penukaran uang Riyal bagi para jemaah haji dan pengunjung. Rata-rata, BSI melayani penukaran sekitar Rp 30 juta per hari, tergantung jumlah jemaah dalam satu kloter.
Bagi jemaah yang tidak menukarkan uang, mereka telah diberikan biaya hidup (living cost) sebesar 750 Riyal atau sekitar Rp 3,3 juta. Sementara itu, provider telekomunikasi seperti Telkomsel, Tri, Indosat, dan XL menawarkan beragam pilihan paket internet haji, mulai dari paket sepekan, 30 hari, hingga 45 hari, dengan harga bervariasi antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 jutaan. Terdapat pula paket khusus menelepon yang dimulai dari Rp 50 ribu per hari.
Petugas Telkomsel mengungkapkan bahwa banyak jemaah yang membeli paket internet, terutama yang berusia muda. Bagi jemaah yang lebih tua, biasanya keluarga mereka yang membelikan paket. Bahkan, ada jemaah yang membutuhkan bantuan petugas untuk mengaktifkan paket.