Probolinggo Darurat DBD: DPRD Desak Dinkes Bertindak Cepat!

Kabupaten Probolinggo menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengkhawatirkan. Hingga Maret 2025, tercatat 529 kasus dengan satu korban jiwa, memicu keprihatinan mendalam dari berbagai pihak.

Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Intan Cahya Kurniasari, secara tegas menyoroti masalah ini. Ia mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo untuk tidak hanya mencatat data, tetapi segera mengambil langkah konkret dan efektif dalam menanggulangi penyebaran DBD.

Intan mengingatkan bahwa DBD adalah penyakit musiman yang sering kali muncul saat musim hujan, diakibatkan oleh genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang intensif sangat krusial untuk menekan angka penularan.

"Dinkes harus bekerja sama dengan instansi terkait untuk mencari solusi yang lebih tepat guna mencegah penyebaran DBD," ujarnya.

Peningkatan kasus DBD menunjukkan bahwa upaya pencegahan yang ada saat ini belum optimal. Intan menekankan pentingnya peningkatan edukasi kepada masyarakat mengenai kebersihan lingkungan dan penghilangan tempat-tempat potensial perkembangbiakan nyamuk.

"Perbanyak fogging dan penyuluhan tentang pola hidup sehat dan pencegahan DBD menjadi sangat penting," tambahnya.

Intan berharap pemerintah daerah meningkatkan koordinasi dengan masyarakat agar pola hidup bersih dan sehat menjadi kebiasaan sehari-hari, terutama saat musim hujan.

Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan menjaga lingkungan agar terbebas dari genangan air. Intan mengingatkan agar tragedi tahun 2024, di mana tercatat 2.233 kasus DBD dengan 24 korban meninggal dunia, tidak terulang kembali.

"Angka 2.233 kasus DBD dengan 24 kasus kematian hingga akhir Agustus 2024 di Kabupaten Probolinggo ini sungguh miris. Kami tidak ingin ini terulang lagi," tegasnya.

Scroll to Top