Indonesia Sentil Negara Eropa yang Munafik Soal Batu Bara

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan adanya inkonsistensi dari beberapa negara Eropa terkait penggunaan energi bersih. Menurutnya, ada negara Eropa yang secara terbuka mendeklarasikan diri sebagai pendukung energi bersih, namun diam-diam masih memiliki kontrak impor batu bara jangka panjang dari Indonesia, bahkan hingga 20 tahun.

"Negara-negara Eropa mengklaim tidak lagi menggunakan batu bara, tetapi masih memesan dari Indonesia dengan kontrak 20 tahun. Janganlah berbohong," tegas Bahlil dalam sebuah forum energi.

Bahlil juga menyoroti bahwa konsumsi batu bara global mencapai 8,9 miliar ton per tahun, dengan volume perdagangan sebesar 1,3 miliar ton. Indonesia, sebagai salah satu pengekspor utama, menyumbang sekitar 600 hingga 650 juta ton per tahunnya.

"Indonesia memasok sekitar 50% dari batu bara yang diperdagangkan di dunia," jelasnya.

Menteri Bahlil juga menyampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto mengenai pandangan dunia yang menganggap batu bara Indonesia sebagai energi kotor. Meskipun demikian, Indonesia tetap berkomitmen untuk melanjutkan transisi energi sesuai dengan kemampuan dan kesepakatan yang telah ditetapkan dalam Paris Agreement.

"Batu bara kita sering dianggap kotor, padahal tidak sepenuhnya benar. Dalam situasi transisi energi global ini, kita tidak perlu merasa lebih hebat dari negara-negara G7," imbuhnya.

Dominasi Ekspor Batu Bara Indonesia

Indonesia merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia, dengan produknya dinikmati oleh berbagai negara di Asia, Eropa, hingga Timur Tengah.

Berdasarkan data, ekspor batu bara Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai 405,76 juta ton, meningkat 6,86% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan 379,71 juta ton.

Tiga negara tujuan ekspor batu bara Indonesia terbesar adalah India, China, dan Filipina.

  • India: Mengimpor 108,07 juta ton batu bara dari Indonesia dengan nilai US$ 6,24 miliar (sekitar Rp 103,16 triliun).
  • China: Mengimpor 93,16 juta ton dengan nilai US$ 6,55 miliar (sekitar Rp 108,28 triliun).
  • Filipina: Mengimpor 38,94 juta ton dengan nilai US$ 2,76 miliar (sekitar Rp 45,63 triliun).

Berikut adalah daftar lengkap negara tujuan ekspor batu bara Indonesia sepanjang tahun lalu (dalam juta ton):

  1. India – 108,07
  2. China – 93,16
  3. Filipina – 38,94
  4. Jepang – 28,99
  5. Malaysia – 27,18
  6. Vietnam – 27,18
  7. Korea – 26,29
  8. Taiwan – 15,31
  9. Thailand – 13,82
  10. Bangladesh – 13,24
  11. Kamboja – 5,13
  12. Hong Kong – 3,96
  13. Brunei Darussalam – 1,09
  14. Selandia Baru – 0,91
  15. Pakistan – 0,84
  16. Romania – 0,45
  17. Kroasia – 0,38
  18. Singapura – 0,29
  19. Italia – 0,15
  20. Australia – 0,13
  21. Slovenia – 0,08
  22. Sri Lanka – 0,06
  23. Laos – 0,03
  24. Papua Nugini – 0,004
Scroll to Top