Rupiah Menguat: Mungkinkah Kembali ke Level Rp 15.000/US$?

Nilai tukar rupiah sedang menunjukkan tren positif terhadap dolar AS. Pertanyaan besar muncul: Bisakah penguatan ini membawa rupiah kembali ke level Rp 15.000 per dolar?

Bank Indonesia (BI) belum menetapkan target level tertentu untuk rupiah. Prioritas utama saat ini adalah menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamental ekonomi. "Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita menjaga rupiah tetap stabil," ujar seorang pejabat BI di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Data Bloomberg menunjukkan bahwa rupiah dibuka pada level Rp 16.180, menguat 47,50 poin (0,29%). Perdagangan hari ini bergerak dalam rentang Rp 16.152 hingga Rp 16.222.

BI berkomitmen penuh untuk menjaga stabilitas rupiah melalui berbagai langkah strategis. Segala instrumen yang dimiliki akan dimaksimalkan. Salah satu strategi andalan adalah "smart intervention," intervensi yang cermat dan terukur, difokuskan pada pasar non-deliverable forward (NDF) dan pasar offshore. Pendekatan ini mulai membuahkan hasil positif.

Kinerja mata uang Asia selama Mei 2025 menunjukkan bahwa rupiah mengalami penguatan sebesar 2,6%. Hal ini menjadikan rupiah sebagai salah satu mata uang dengan performa terbaik di kawasan Asia Tenggara.

"Sampai dengan tanggal 26 Mei 2025, rupiah menguat 2,6%. Thailand sedikit lebih tinggi dengan 2,95%, Malaysia 2,64%. Singapura 1,9%, dan Filipina 1,03%," jelasnya.

Meskipun demikian, BI menyadari tantangan global masih ada. Ketidakpastian yang tinggi membuat stabilisasi nilai tukar menjadi prioritas utama.

"Perkembangan global masih tidak pasti, sehingga kita ingin memastikan ekonomi domestik tetap kuat, inflasi tetap rendah dan terjaga, serta nilai tukar stabil," pungkasnya.

Scroll to Top