Aktor komedi legendaris, Indro Warkop, membuka tabir kehidupan keluarganya di masa lalu. Sebagai putra seorang jenderal di era Orde Lama, banyak yang mengira Indro hidup bergelimang harta. Namun, kenyataannya justru sebaliknya.
Ayah Indro, Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Mochammad Oemargatab, merupakan sosok penting dalam sejarah intelijen Indonesia. Beliau adalah pencetus dan kepala badan intelijen pertama di Indonesia, yang dulu bernama DPKN (Dinas Pengawas Keselamatan Negara).
Meski memiliki jabatan tinggi, ayah Indro hidup sederhana dan jauh dari kemewahan. Indro menegaskan bahwa ayahnya tidak meninggalkan banyak harta. Bahkan, saat wafat, almarhum masih memiliki cicilan rumah yang belum lunas. Keluarga Indro pun tidak memiliki kendaraan mewah.
Indro bercerita, ayahnya memiliki keinginan untuk dimakamkan di Jawa Tengah. Namun, karena keterbatasan biaya, keluarga akhirnya menerima tawaran negara untuk memakamkan jenazah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Kapolri bahkan turun tangan langsung membujuk ibunda Indro untuk menerima tawaran tersebut.
Kisah Indro Warkop ini menjadi bukti bahwa jabatan tinggi tidak selalu menjamin kekayaan. Ayah Indro, meski seorang jenderal dan kepala intelijen, tetap hidup sederhana dan mengutamakan kepentingan negara di atas segalanya.