Rupiah Terus Menguat: Mungkinkah Dolar AS Menyentuh Rp15.000?

Tren positif Rupiah terus berlanjut, didorong oleh pelemahan Dolar AS. Sentimen positif ini menimbulkan pertanyaan, mampukah Rupiah menguat hingga level Rp15.000 per Dolar AS?

Berdasarkan data, Rupiah telah mencatatkan penguatan selama tujuh hari berturut-turut, sejak 15 Mei hingga 23 Mei 2025. Bahkan, jika diukur dari titik terendahnya pada 9 April 2025, Rupiah telah menguat signifikan sebesar 3,82%, dari Rp16.860/US$ menjadi Rp16.215/US$.

Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa pihaknya tidak menargetkan level tertentu untuk Rupiah. Fokus utama BI adalah menjaga stabilitas Rupiah agar bergerak sesuai dengan fundamental ekonomi.

"Intinya bagaimana kita bisa membuat Rupiah stabil dulu," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI.

Penguatan Rupiah saat ini merupakan hasil dari intervensi cerdas yang dilakukan BI di berbagai pasar, termasuk pasar spot, DNDF, dan SBN. Intervensi ini akan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas Rupiah.

Rupiah berhasil mencatatkan penguatan sebesar 2,6% terhadap Dolar AS. Kinerja ini sebanding dengan mata uang regional lainnya, seperti Thailand (2,9%) dan Malaysia (2,64%). Singapura mencatatkan penguatan 1,9%, sementara Filipina 1,03%.

BI berkomitmen untuk terus hadir di pasar, menjaga mekanisme penawaran dan permintaan, serta memastikan Rupiah tetap stabil dari waktu ke waktu.

Meskipun demikian, BI menyadari bahwa tantangan ke depan masih besar, terutama yang bersumber dari ketidakpastian global yang dipicu oleh kebijakan di Amerika Serikat.

"Perkembangan global masih tidak pasti, sehingga paling tidak yang ingin kita pastikan bahwa ekonomi domestik harus tetap kuat, inflasi harus tetap rendah dan terjaga, nilai tukar stabil," jelasnya.

Scroll to Top