Presiden Macron Tanggapi Video Viral ‘Toyoran’ Istri di Vietnam

Jakarta – Presiden Prancis Emmanuel Macron akhirnya angkat bicara mengenai video yang memperlihatkan momen ‘menoyor’ wajahnya oleh sang istri, Brigitte, setibanya mereka di Vietnam pada Minggu (25/5) malam. Kejadian ini terjadi saat Macron dan Brigitte memulai kunjungan kenegaraan ke Asia Tenggara.

"Itu hanya candaan, saya bercanda dengan istri saya," ujar Macron kepada awak media di Hanoi, Selasa (27/5), mencoba meredakan kehebohan yang terjadi.

Video yang beredar luas di media sosial itu menampilkan Brigitte Macron seolah mendorong wajah suaminya sebelum mereka turun dari pesawat kepresidenan. Akibatnya, Macron tampak sedikit terdorong ke belakang sebelum kemudian melambaikan tangan ke arah kamera.

Brigitte sendiri sempat terlihat bersembunyi di balik badan pesawat, sebelum akhirnya keduanya menuruni tangga bersama. Meskipun demikian, Brigitte menolak uluran lengan dari suaminya.

Sebelumnya, seorang pejabat Istana Elysee pada Senin (26/5) telah memberikan keterangan mengenai video tersebut. Menurut pejabat itu, momen tersebut merupakan "momen relaksasi dan keakraban antara presiden dan istrinya sebelum memulai perjalanan, disertai tawa."

Macron juga menyayangkan adanya upaya distorsi konten video dirinya oleh pihak-pihak yang disebutnya "gila." Ia menyinggung video lain yang beredar di media sosial yang memperlihatkan dirinya mengeluarkan benda putih dari meja di kereta api saat berkunjung ke Ukraina.

Spekulasi liar di media sosial menyebutkan bahwa benda tersebut adalah kokain. Macron menegaskan bahwa benda itu hanyalah tisu, dan kantornya menuduh pihak-pihak tertentu sengaja menyebarkan berita palsu.

Kunjungan Macron ke Vietnam merupakan kunjungan pertama seorang presiden Prancis dalam hampir satu dekade. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat pengaruh Prancis di bekas koloninya tersebut.

Vietnam, yang ekonominya sangat bergantung pada ekspor, tengah berupaya menjalin kesepakatan perdagangan dengan AS untuk menghindari tarif yang tinggi. Namun, Uni Eropa khawatir bahwa langkah Vietnam ini dapat merugikan kepentingan Eropa.

Scroll to Top