Banyak orang mengira diabetes hanya disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan. Padahal, bahaya gula tersembunyi dari sumber karbohidrat seperti tepung-tepungan juga sangat mengintai.
Ahli penyakit dalam mengingatkan, kombinasi nasi sebagai sumber karbohidrat utama dengan makanan olahan tepung, seperti bakso atau bihun, ditambah minuman kemasan tinggi gula dapat meningkatkan risiko diabetes secara signifikan. Pola makan seperti ini memaksa pankreas bekerja ekstra keras memproduksi insulin.
Jika kebiasaan ini terus berlanjut, sel beta pankreas akan kewalahan dan menyebabkan resistensi insulin. Resistensi ini mengganggu kinerja hati dan otot dalam mengolah glukosa menjadi energi, sehingga kadar gula dalam darah meningkat.
Lama kelamaan, pankreas akan ‘lelah’ dan tidak mampu lagi memproduksi insulin secara efektif. Inilah awal mula penyakit diabetes melitus. Jadi, batasi konsumsi gula dan karbohidrat, bukan berarti tidak boleh sama sekali.
Organisasi kesehatan dunia menyarankan, orang dewasa sebaiknya mengonsumsi gula tambahan tidak lebih dari 50 gram atau 4 sendok makan per hari.
Selain mengurangi asupan gula, perbanyak konsumsi protein, lemak sehat, buah, dan sayur. Serat dari buah dan sayur membantu mengontrol kadar gula darah, sementara antioksidan membantu membersihkan racun dari makanan yang dikonsumsi.
Bagi penderita diabetes, olahraga rutin selama 30-45 menit setiap hari, seperti aerobik, jogging, jalan cepat, atau berenang, sangat dianjurkan untuk membantu mengendalikan gula darah.