Roy Suryo Sebut Konferensi Pers Polri Soal Ijazah Jokowi Justru Buka Kotak Pandora

JAKARTA – Pakar telematika Roy Suryo berpendapat bahwa konferensi pers yang diadakan Bareskrim Polri terkait keabsahan ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru memicu lebih banyak pertanyaan. Hal ini disampaikan dalam sebuah diskusi di iNews dengan tajuk ‘Polri: Ijazah Jokowi Asli, Nasib Roy Cs?’.

Roy Suryo menyoroti beberapa poin yang dianggapnya menimbulkan kejanggalan. Pertama, mengenai pengumuman kelulusan Jokowi sebagai calon mahasiswa UGM yang dimuat dalam Koran Kedaulatan Rakyat. Ia menekankan bahwa pengumuman kelulusan tersebut belum menjamin yang bersangkutan benar-benar lulus dari UGM.

"Itu pengumuman masuknya, belum tentu keluarnya," ujarnya.

Selanjutnya, Roy Suryo menyinggung foto Jokowi dalam kegiatan Silvagama, organisasi mahasiswa pecinta alam di Fakultas Kehutanan UGM. Ia mengatakan bahwa foto tersebut hanya menunjukkan aktivitas Jokowi di tahun-tahun awal perkuliahan.

Isu utama yang diangkat adalah bukti pembayaran uang kuliah. Menurutnya, hanya bukti pembayaran untuk empat semester yang ditunjukkan.

"Hanya ditampilkan pembayaran SPP untuk 4 semester, semester 1-2 ’80/’81 sama semester 1-2 ’81/’82 yang lain mana?" tanyanya.

Ia mempertanyakan kelengkapan bukti pembayaran hingga Jokowi lulus kuliah. "Jadi kalau ada yang bilang itu hanya semester dua, oh itu nggak, sampai semester 4, tapi yang lain 5-6 nggak ada, itu kan malah timbul pertanyaan," imbuhnya.

Terakhir, Roy Suryo menilai keikutsertaan Jokowi dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 1983 juga patut dipertanyakan. Ia berpendapat bahwa umumnya mahasiswa baru bisa mengikuti KKN setelah mengumpulkan sejumlah besar Satuan Kredit Semester (SKS).

"KKN itu bisa jadi kalau mahasiswa sudah mengumpulkan setidaknya 80 SKS atau bahkan 100. Nggak ada orang KKN dengan usia 3 tahun kuliah bisa KKN, apalagi dia di fakultas teknik. Jadi ini makin lama makin membuka kotak pandora itu," pungkas Roy.

Scroll to Top