Keterlibatan miliarder Ray Dalio sebagai penasihat Dana Abadi Indonesia, Danantara, yang baru seumur jagung, ternyata tidak berlanjut. Informasi ini dikonfirmasi oleh sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya.
Pendiri Bridgewater Associates ini memutuskan untuk tidak bergabung dengan dewan penasihat Danantara, meskipun sebelumnya pengangkatannya, bersama empat tokoh bisnis dan politik ternama lainnya, telah diumumkan secara luas pada bulan Maret. Alasan di balik keputusannya ini belum diketahui.
Ketidakhadiran Dalio menjadi pukulan lain bagi inisiatif utama Presiden Prabowo Subianto dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi. Dana Abadi yang mengelola aset perusahaan-perusahaan BUMN serta dividennya yang bernilai triliunan rupiah ini, masih menghadapi tantangan terkait transparansi dan arah strategis yang jelas.
Kondisi ini turut memicu gejolak di pasar keuangan Indonesia, sementara kebijakan-kebijakan terkait masih dalam proses perumusan.
