Harvard University, universitas tertua dan paling bergengsi di dunia yang berdiri sejak 1636, telah menghasilkan banyak pemimpin dan tokoh berpengaruh dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Beberapa figur publik Indonesia berikut ini pernah menimba ilmu di universitas yang berlokasi di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat ini:
1. Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak 2019, Nadiem Anwar Makarim, adalah lulusan Master of Business Administration (MBA) dari Harvard Business School. Setelah lulus, ia sempat menjadi co-founder Zalora Indonesia dan CIO di Kartuku. Kemudian, ia mendirikan Gojek pada 2010, perusahaan teknologi transportasi yang sangat sukses di Indonesia. Pada 2018, diperkirakan Nadiem memiliki 5 persen saham Gojek senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun.
2. Belva Devara
Pendiri Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, merupakan lulusan dari dua universitas ternama dunia, yaitu Stanford University dan Harvard University. Ia meraih gelar magister Kebijakan Publik di Harvard. Sebelumnya, Belva juga pernah bekerja di perusahaan konsultan McKinsey & Company. Belva pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo pada 2019. Pada Februari 2020, kekayaannya tercatat lebih dari Rp1,3 triliun.
3. Mikha Tambayong
Aktris dan penyanyi Mikha Tambayong pernah mengikuti program International Executive Master of Management (IEMM) di Universitas Harvard. Program ini merupakan hasil kerjasama antara Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Harvard University. Mikha lulus cum laude dari Fakultas Hukum UPH pada 2017 dan mendapat kesempatan melanjutkan studinya ke Harvard berkat prestasinya selama masa kuliah.
4. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga merupakan alumni Universitas Harvard. AHY memperoleh gelar Master in Public Administration dari Harvard Kennedy School pada 2010. Sebelumnya, AHY menempuh pendidikan militer di Akademi Militer (AKMIL) dan meraih gelar Master of Science in Strategic Studies dari Nanyang Technological University, Singapura, pada 2006.