Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dijadwalkan mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, pada hari Kamis (29/5). Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan kenegaraannya ke Indonesia yang berlangsung dari tanggal 27 hingga 29 Mei.
Tujuan utama kunjungan Macron ke Borobudur adalah untuk mengagumi keindahan dan kemegahan situs warisan dunia tersebut. Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyatakan bahwa Presiden Macron, yang berusia 47 tahun, sangat tertarik untuk menyaksikan langsung keajaiban dunia ini.
Untuk memastikan aksesibilitas yang mudah bagi Presiden Macron, pihak Borobudur telah menyiapkan fasilitas khusus seperti ramp dan stairlift. Fasilitas ini memungkinkan Macron untuk menjelajahi seluruh bagian candi dalam waktu yang terbatas.
"Candi Borobudur memiliki ketinggian yang setara dengan gedung 12 lantai. Mengingat waktu kunjungan kenegaraan Presiden Prancis terbatas, kami menyiapkan fasilitas agar beliau dapat menikmati setiap tingkatan Borobudur," jelas PCO.
Pihak berwenang meyakinkan bahwa pemasangan fasilitas tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak akan merusak struktur Candi Borobudur. Metode pemasangan bersifat sementara dan mudah dibongkar setelah kunjungan selesai.
Kunjungan kenegaraan Macron ke Indonesia ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua negara yang telah terjalin selama 75 tahun.
Dalam pertemuan dengan Prabowo Subianto, Macron mengisyaratkan adanya "kejutan" selama kunjungannya ke Borobudur, yaitu penandatanganan perjanjian persahabatan antara Indonesia dan Prancis. Namun, detail perjanjian tersebut masih dirahasiakan.
Selain mengunjungi Borobudur, Macron juga akan menyambangi Akademi Militer Magelang. Di sana, ia akan meninjau laboratorium Bahasa Prancis yang diperuntukkan bagi prajurit Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan di Prancis.
Lawatan Macron di Jawa Tengah akan didampingi langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
