Conte Kembali ke Juventus? Syaratnya, Giuntoli Harus Pergi!

Kabar mengejutkan datang dari Turin. Antonio Conte dikabarkan membuka peluang kembali menukangi Juventus musim depan. Namun, ada satu syarat krusial yang diajukan: pemecatan direktur olahraga saat ini, Cristiano Giuntoli.

Menurut berbagai laporan media, Conte tidak ingin Giuntoli memiliki kendali atas urusan transfer pemain. Kabarnya, John Elkann, pewaris keluarga Agnelli pemilik Juventus, menyetujui persyaratan tersebut.

Sorotan tajam tertuju pada kebijakan transfer Giuntoli di musim 2024-2025 yang dianggap kurang memuaskan. Meskipun telah menggelontorkan dana lebih dari 160 juta Euro, Juventus hanya mampu finish di posisi keempat Serie A, tereliminasi di playoff Liga Champions, dan tersingkir dari Coppa Italia oleh Empoli.

Beberapa pemain rekrutan Giuntoli, seperti Teun Koopmeiners dan Douglas Luiz, dinilai belum menunjukkan performa sesuai harapan, bahkan tidak selalu menjadi starter. Padahal, Juventus telah menghabiskan lebih dari 100 juta Euro untuk mendatangkan keduanya.

Ironisnya, beberapa pemain yang dilepas Giuntoli justru bersinar di klub lain. Contohnya adalah Dean Huijsen yang dijual ke Bournemouth seharga 15,2 juta Euro plus bonus, namun kini dibeli Real Madrid dengan harga 59,5 juta Euro. Juventus hanya mendapatkan 10 persen dari keuntungan penjualan tersebut.

Hubungan Giuntoli dengan para pelatih juga kerap bermasalah. Musim lalu, ia berselisih dengan Massimiliano Allegri. Di musim ini, ia memecat Thiago Motta lalu menunjuk Igor Tudor, namun Tudor enggan bertahan jika hanya dimanfaatkan hingga Piala Dunia Antarklub usai.

Conte, yang baru saja mengantarkan Napoli meraih scudetto, memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Juventus. Ia pernah bermain selama belasan tahun di sana dan memiliki rumah di Turin.

Sebagai pelatih, Conte juga pernah membawa Juventus meraih kesuksesan pada periode 2011-2014, dengan mempersembahkan tiga scudetto dan dua Piala Super Italia. Akankah kembalinya Conte ke Juventus terwujud? Semua bergantung pada keputusan manajemen terkait posisi Giuntoli.

Scroll to Top