Tahun 2025 digadang-gadang sebagai puncak kejayaan drama Korea, dengan deretan aktor ternama, biaya produksi fantastis, dan ide cerita yang memikat. Sayangnya, kenyataan berkata lain. Beberapa drama yang sangat dinantikan justru menjadi kekecewaan besar bagi para penggemar. Berikut 6 drama Korea yang paling mengecewakan di tahun 2025:
1. Buried Hearts: Skandal yang Gagal Total
Drama ini sempat mencuri perhatian dengan kisah sekretaris yang mencuri dana gelap politik demi menguasai konglomerat. Namun, alih-alih menjadi thriller politik yang menegangkan, "Buried Hearts" malah terjebak dalam plot yang berantakan, karakter yang tidak berkembang, dan twist yang tidak masuk akal. Banyak karakter yang menghilang begitu saja, dan skripnya terasa tanpa arah yang jelas. Akhirnya, bukan hanya hati yang terkubur, logika, emosi, dan kesabaran penonton pun ikut menghilang.
2. Mello Movie: Cinta Hambar di Balik Layar
Dengan pemeran papan atas, soundtrack yang indah, dan sinematografi yang memukau, "Mello Movie" seharusnya menjadi mahakarya. Namun, kisah cinta antara kritikus film dan sutradara terasa dingin dan datar. Chemistry antara kedua pemeran utama nyaris tidak ada. Karakter pria utama dinilai toksik, sementara karakter wanita justru pasif. Ironisnya, karakter sampingan justru lebih menarik. Sayangnya, drama ini justru fokus pada kisah cinta yang tidak berkesan, sehingga seluruh drama ikut tenggelam.
3. Newtopia: Kiamat Zombie yang Membosankan
Menggabungkan zombie apocalypse dengan romansa, "Newtopia" menjanjikan sesuatu yang segar. Namun, yang disajikan hanyalah komedi receh, plot absurd, dan karakter yang dangkal. Momen-momen menegangkan berubah menjadi lelucon yang tidak lucu. Aktris utama seharusnya menjadi sorotan, tapi karakternya datar dan tanpa perkembangan. Kisah cinta di tengah kiamat terasa hambar dan tidak penting. "Newtopia" lebih cocok disebut sebagai Notopia bagi penonton yang mencari cerita berkualitas.
4. My Dearest Nemesis: Mantan Kekasih yang Mengecewakan
Dengan konsep pertemuan kembali dua mantan kekasih setelah bertahun-tahun, drama ini mencoba menyembuhkan luka lama sambil menemukan cinta kembali. Namun, eksekusinya terasa hambar. Drama ini memasukkan semua konflik klise dalam satu paket, tanpa menggali satu pun dengan layak. Chemistry antarpemeran terasa seperti latihan daripada kisah cinta sejati. Meskipun tidak sepenuhnya buruk, "My Dearest Nemesis" adalah contoh drama yang terlalu ingin menyentuh hati, tetapi gagal total.
5. The Potato Lab: Komedi Kentang yang Hambar
Dengan cerita romcom di pusat penelitian kentang pedesaan, "The Potato Lab" seharusnya unik dan lucu. Namun, drama ini gagal menjadikan keanehannya sebagai kekuatan. Alih-alih menggali absurditas menjadi komedi bermutu, drama ini tenggelam dalam humor slapstick murahan dan romansa yang dipaksakan. Chemistry antara tokoh utama tidak pernah menyala, sementara subplot romansa pasangan kedua terasa dipaksakan. "The Potato Lab" sempat memiliki momen manis, tetapi lebih sering terasa hambar seperti kentang rebus tanpa garam.
6. When the Stars Gossip: Bintang yang Jatuh
Dengan aktor legendaris dan biaya produksi yang besar, ekspektasi untuk "When the Stars Gossip" sangat tinggi. Namun, hasil akhirnya sangat mengecewakan. Premisnya memang berani: romansa antara astronot dan obgyn di stasiun luar angkasa. Namun, eksekusinya datar, hambar, dan membingungkan. Chemistry antara pemeran utama terasa seperti dua orang asing yang tidak pernah bertemu. Dialognya terasa seperti hasil AI generik, dan subplot-nya hanyalah pengisi tanpa makna. Bahkan soundtrack dan visual yang megah pun tidak bisa menyelamatkan drama ini dari kehancuran.
Tahun 2025 mengajarkan kita bahwa bintang besar dan anggaran besar tidak selalu menjamin kualitas. Beberapa drama justru tenggelam dalam ambisi kosong dan naskah yang kehilangan arah. Namun, dunia K-drama masih luas dan penuh kejutan. Siapa tahu, dari kekecewaan ini, akan lahir drama legendaris berikutnya.