Manchester United dikabarkan tengah menyiapkan langkah serius untuk memperkuat lini depan mereka dengan membidik Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt di bursa transfer musim panas ini. Klub berjuluk Setan Merah itu dilaporkan tengah memproses tawaran resmi untuk striker muda tersebut. Frankfurt dikabarkan bersedia melepas Ekitike dengan nilai transfer sekitar Rp 1,5 Triliun.
Langkah ini disinyalir sebagai antisipasi kepergian Rasmus Hojlund, yang disebut-sebut diminati Inter Milan dengan skema peminjaman disertai kewajiban membeli. Setelah musim yang kurang memuaskan di Liga Primer Inggris, manajemen Manchester United sepertinya siap mendukung penuh pelatih Ruben Amorim dengan mendatangkan pemain-pemain berkualitas. Sebelumnya, sudah ada kesepakatan lisan untuk mendatangkan Matheus Cunha dari Wolverhampton, dan kini fokus utama mereka adalah mencari penyerang tengah baru.
Kedatangan Ekitike diharapkan menjadi solusi atas masalah ketumpulan lini depan United musim lalu. Duet Hojlund dan Joshua Zirkzee hanya mampu mencetak total tujuh gol di liga, jumlah yang jauh dari harapan bagi tim dengan ambisi besar.
Kebangkitan Antony di Spanyol Menimbulkan Tanda Tanya
Sementara itu, performa Antony di luar Inggris menjadi sorotan. Pemain asal Brasil itu mengungkapkan bahwa ia sempat mengalami masa sulit selama berseragam Manchester United.
Antony bahkan mengaku sempat mempertimbangkan untuk mengakhiri karir sepak bolanya akibat tekanan dan berbagai tuduhan yang menimpanya. Ia merasa kehilangan semangat untuk bermain. Dukungan dari keluarga dan doa yang tak henti-hentinya menjadi sumber kekuatannya untuk bangkit dan kembali menikmati sepak bola. Ia bahkan sempat kehilangan nafsu makan dan kesulitan bermain dengan anaknya akibat tekanan mental yang dialaminya.
Setelah dipinjamkan ke Real Betis, Antony menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. Ia berhasil mencetak sembilan gol dan memberikan lima assist dari 25 penampilannya. Sejak kedatangannya, Betis hanya menelan empat kekalahan dan berhasil mengamankan posisi keenam di La Liga, bahkan mencapai final Liga Konferensi Eropa melawan Chelsea.
Pelatih Ruben Amorim sendiri mengaku tidak terkejut melihat pemain pinjamannya seperti Antony dan Rashford tampil apik di klub lain. Ia menilai hal tersebut sebagai pertanda positif bagi klub.
Situasi ini menyoroti bahwa tekanan di klub sebesar Manchester United tidak hanya berdampak pada hasil di lapangan, tetapi juga pada atmosfer dan lingkungan internal yang dapat memengaruhi performa dan kesejahteraan pemain.