Ancaman Asteroid Kiamat: Anggaran NASA Dipangkas, Bumi dalam Bahaya?

Kebijakan anggaran yang diusulkan oleh pemerintahan Donald Trump menuai kekhawatiran serius. Pemangkasan dana untuk NASA, bahkan bisa mencapai 47%, berpotensi mengancam upaya lembaga antariksa tersebut dalam melindungi Bumi dari ancaman asteroid.

Salah satu proyek krusial yang terancam adalah misi Surveyor Objek Dekat Bumi (NEO). Teleskop antariksa ini dirancang khusus untuk mendeteksi asteroid yang berpotensi menabrak Bumi.

Misi Double Asteroid Redirection Test (DART) pada tahun 2022 menjadi bukti pentingnya upaya ini. DART berhasil menguji teknologi untuk mengubah lintasan asteroid dengan menabrakkan wahana ke Dimorphos. Keberhasilan ini membuka harapan untuk melindungi Bumi di masa depan.

Para ahli di NASA mengakui bahwa belum ada asteroid berukuran besar yang mengancam Bumi dalam 100 tahun mendatang. Namun, mereka menegaskan bahwa masih banyak asteroid yang belum terdeteksi, dan misi Surveyor sangat penting untuk menemukan dan memahami potensi bahaya tersebut.

"Menemukan asteroid yang berpotensi berbahaya adalah prioritas utama program pertahanan planet NASA," ujar seorang pejabat NASA.

Pemangkasan anggaran ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan ilmuwan. Amy Mainzer, kepala peneliti misi Surveyor, menekankan pentingnya investasi berkelanjutan dalam pelatihan ilmuwan dan pengembangan teknologi untuk misi-misi krusial ini.

Nicola Fox, Administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA, menyoroti dampak luas dari kebijakan ini. Penutupan pusat penelitian NASA dapat menghilangkan kemampuan penting untuk memberikan saran ahli kepada Badan Manajemen Darurat dalam melindungi nyawa manusia.

Masa depan perlindungan Bumi dari ancaman asteroid kini berada di ujung tanduk. Keputusan anggaran yang diambil saat ini akan menentukan kemampuan kita untuk menghadapi potensi kiamat dari luar angkasa.

Scroll to Top