Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Aktris dan penyanyi senior Irianti Erningpraja menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa, 27 Mei 2025, di usia 59 tahun.
Irianti meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada pukul 14.14 WIB. Ia berjuang melawan kanker serviks yang dideritanya selama kurang lebih delapan bulan.
Suami Irianti, Peco Seno, mengungkapkan bahwa gejala awal penyakit tersebut muncul sekitar September 2024. Sempat dirawat di beberapa rumah sakit sejak Oktober 2024, Irianti sempat meminta pulang pada Senin sore sebelum akhirnya kondisinya memburuk dan dilarikan kembali ke IGD.
Jenazah Irianti Erningpraja dimakamkan di TPU Jeruk Purut pada hari Rabu, 28 Mei 2025.
Lahir di Jakarta pada 18 November 1965, Tati Irianti atau yang dikenal dengan Irianti Erningpraja adalah putri dari Raden Ahem Erningpraja, mantan Menteri Perburuhan di era Presiden Soekarno.
Sebelum berkecimpung di dunia hiburan, Irianti adalah seorang atlet renang berprestasi. Ia meraih berbagai medali di kejuaraan nasional dan internasional, termasuk PON IX, SEA Games 1977, dan Asian Games 1978. Sayangnya, kariernya di dunia renang harus terhenti akibat sinusitis.
Setelah pensiun dari dunia olahraga, Irianti beralih ke seni pertunjukan. Ia bergabung dengan kelompok tari Swara Maharddhika yang dipimpin oleh Guruh Soekarnoputra, yang membuka jalannya ke dunia tarik suara dan akting.
Karier musik Irianti mulai melejit di awal 1980-an. Salah satu ciptaannya, "Salamku Untuknya", berhasil meraih juara pertama di Festival Pop Song Nasional 1983 dan dinyanyikan oleh Vina Panduwinata. Sejak saat itu, Irianti dikenal sebagai penyanyi dan pencipta lagu yang handal.
Lagu-lagu ciptaannya banyak dinyanyikan oleh musisi ternama seperti Titi DJ, Atiek CB, Trio Libels, dan Nia Zulkarnaen. Sebagai penyanyi, Irianti juga merilis beberapa album, di antaranya "Kuharus Mencari" (1986), "Ada Kamu", "Aku Cinta Aku Rindu", "Senyumlah Sayang", hingga "Mengapa Kau Tinggalkan Aku" (1995).
Selain musik, Irianti juga aktif sebagai presenter di berbagai acara televisi dan merambah dunia penulisan. Ia menerbitkan enam buku tentang pengembangan diri dan kecerdasan spiritual, serta membuka klinik transformasi diri di Dharmawangsa Square, Jakarta.
Irianti menikah dengan Peco Seno dan dikaruniai dua orang anak, Irsa dan Gani.
Kepergian Irianti Erningpraja meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia seni Indonesia. Karya-karyanya akan selalu dikenang sebagai warisan yang berharga.