Job Fair Bekasi Ricuh: Antusiasme Tinggi atau Cermin Sulitnya Cari Kerja?

Jakarta – Bursa kerja ‘Bekasi Pasti Kerja’ yang diadakan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi di Cikarang, Jawa Barat diserbu ribuan pencari kerja. Gedung universitas tempat acara berlangsung dipenuhi para pelamar.

Jumlah pelamar diperkirakan mencapai 25 ribu orang, sementara lowongan yang tersedia hanya 3.000. Terkait insiden kericuhan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan tanggapan.

Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, menyanggah bahwa membludaknya pelamar mencerminkan sulitnya mencari pekerjaan. Menurutnya, ini lebih kepada tingginya minat masyarakat terhadap lowongan pekerjaan.

"Jika keramaian dan kericuhan di job fair Bekasi dianggap sebagai gambaran kesulitan mencari kerja, saya rasa kurang tepat," ujar Sunardi.

Ia menjelaskan, peningkatan jumlah angkatan kerja baru lulus menjadi salah satu faktor tingginya animo. Selain itu, banyak masyarakat yang ingin mencoba pekerjaan baru yang lebih sesuai dengan minat mereka.

"Animo masyarakat tinggi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bertambahnya lulusan pendidikan yang bersemangat mencari kerja, atau keinginan mencoba pekerjaan lain yang lebih cocok," jelas Sunardi.

Sunardi menambahkan, sebagian masyarakat mungkin hadir untuk sekadar melihat situasi job fair, berkonsultasi terkait ketenagakerjaan, atau mencari peluang kerja sampingan.

Saat ini, angkatan kerja terus bertambah, baik dari lulusan SMA/SMK hingga universitas, juga para pencari kerja pasca PHK. Meskipun beberapa sektor mengalami penurunan, pertumbuhan pekerjaan juga terjadi di sektor lain.

Evaluasi Menteri Ketenagakerjaan

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan bahwa insiden ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Kemnaker. Pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan dinas ketenagakerjaan daerah dalam penyelenggaraan job fair.

"Jika ada kejadian, tentu kita berharap ke depan bisa lebih baik. Ini menjadi evaluasi untuk koordinasi dan pembinaan kepada dinas-dinas ketenagakerjaan di provinsi," kata Menaker.

Meski demikian, ia mengapresiasi penyelenggaraan job fair di tingkat daerah. Hal ini menunjukkan semangat untuk mempertemukan pencari kerja dan penyedia kerja tidak hanya terjadi di pusat.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan para pencari kerja berdesakan di job fair di Cikarang viral di media sosial. Acara tersebut diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi pada 27 Mei 2025.

Dalam video yang beredar, tampak para pencari kerja berebut memindai kode QR untuk melamar pekerjaan. Suasana kondusif berubah menjadi ricuh karena membludaknya peserta. Massa saling berteriak dan dorong-mendorong.

Beberapa peserta bahkan menaiki mobil pemadam kebakaran untuk menunggu antrean masuk. Karena padatnya antrean dan teriknya matahari, sejumlah orang dilaporkan pingsan.

Pencari kerja yang sudah tidak sabar mendesak dan meneriaki panitia untuk segera membuka pintu masuk. Insiden saling lempar dan pukul sempat terjadi di tengah antrean.

Scroll to Top