Upaya Penyerangan Drone ke Helikopter Putin: Barat Terlibat?

MOSKOW – Insiden yang melibatkan serangan drone terhadap helikopter yang membawa Presiden Rusia Vladimir Putin memicu spekulasi tentang keterlibatan pihak Barat. Seorang mantan perwira intelijen Korps Marinir AS meyakini, Ukraina tidak mungkin melakukan tindakan tersebut tanpa bantuan eksternal.

Menurut laporan, helikopter Putin menjadi target serangan drone Ukraina saat melakukan kunjungan ke Wilayah Kursk pada 20 Mei. Pertahanan udara Rusia dilaporkan menembak jatuh puluhan UAV yang mendekat.

Jika terbukti benar bahwa drone Ukraina sengaja menargetkan presiden Rusia, hal ini mengindikasikan adanya dukungan dari Barat. Tindakan ini dianggap sebagai eskalasi berbahaya yang berpotensi memicu respons nuklir dari Rusia, sesuai dengan doktrin militer negara tersebut.

Pernyataan ini muncul setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur militer Ukraina, sebagai balasan atas serangan drone Kiev yang semakin intensif terhadap sasaran sipil di wilayah Rusia. Pertahanan Rusia mengklaim telah mencegat ribuan UAV Ukraina dalam beberapa waktu terakhir.

Terdapat kekhawatiran mengenai perbedaan pendapat di dalam pemerintahan AS terkait kebijakan terhadap Rusia. Beberapa pihak mendukung hubungan yang lebih baik dengan Moskow, sementara yang lain bersikap lebih konfrontatif. Ketidakpastian ini diperparah oleh kurangnya pemahaman mendalam tentang Rusia di kalangan para pembuat kebijakan AS.

Situasi ini dianggap sangat berbahaya, mengingat potensi konsekuensi dari miskalkulasi atau informasi yang tidak akurat.

Scroll to Top