Duo sutradara seperti Lana dan Lilly Wachowski dengan The Matrix adalah contoh sukses, namun banyak duo sutradara lain memilih jalur independen, bahkan setelah dikenal luas. Mereka menghasilkan karya-karya arthouse yang tak kalah keren meski dengan bujet terbatas. Berikut beberapa rekomendasi film indie dari duo sutradara ikonik yang sayang untuk dilewatkan:
1. Rosetta (1999) – Jean-Pierre & Luc Dardenne
Rosetta adalah film awal dari Dardenne Bersaudara yang mendapat banyak pujian. Tanpa bantuan studio besar, film ini tampil naturalistik dan minimalis. Kisahnya tentang seorang remaja yang muak dengan hidupnya, tinggal bersama ibu alkoholik, dan kehilangan pekerjaan. Meski minim dana, cerita film ini sangat kuat.
2. Fargo (1996) – Joel & Ethan Coen
Sebelum jadi serial sukses, Fargo adalah film orisinal dari Coen Bersaudara. Film ini bercerita tentang aksi kriminal yang awalnya remeh namun berakhir kacau. Berlatar di Minesotta, kondisi geografis turut berperan dalam plot. Dengan lika-liku cerita, sentuhan komedi, dan sinematografi yang memukau, film kriminal independen ini menjadi legenda dan mendapat 7 nominasi Oscar.
3. Uncut Gems (2019) – Josh & Benny Safdie
Uncut Gems adalah film fitur keenam dari Josh dan Benny Safdie yang layak dipelajari mahasiswa film. Film ini mengisahkan pebisnis perhiasan yang terjerat judi dan terancam bangkrut. Adam Sandler tampil memukau dan representasi kulturalnya sangat akurat. Film ini masuk daftar 10 film terbaik 2019 versi National Board Review.
4. Everything Everywhere All at Once (2022) – Daniel Kwan & Daniel Scheinert
Siapa sangka Everything Everywhere All at Once adalah film independen? Duo Daniel membuatnya dengan bujet terbatas dan hanya 5 kru di departemen VFX. Film tentang dinamika keluarga imigran Asia di Amerika Serikat ini berhasil meraih nominasi terbanyak di Oscar 2023, termasuk memenangkan Best Picture.
5. Talk to Me (2023) – Danny & Michael Philippou
Talk to Me adalah film horor indie wajib tonton garapan Danny dan Michael Philippou. Film ini tayang perdana di festival film lokal di Australia sebelum dibeli oleh A24. Dengan gaya bercerita dan penataan latar yang unik, film ini mendapat banyak pujian dan menjadi hidden gem horor yang akhirnya mendapat sorotan. Ini adalah film fitur perdana mereka.
6. Once Upon a Time in Gaza (2025) – Arab & Tarzan Nasser
Arab dan Tarzan Nasser, duo sutradara asal Palestina, baru saja memenangkan penghargaan Sutradara Terbaik di Un Certain Regard Cannes Film Festival 2025. Mereka menggunakan pendekatan satire dalam film-film tentang perjuangan rakyat Palestina di bawah okupasi Israel. Once Upon a Time in Gaza bercerita tentang dua sahabat di Gaza tahun 2007 yang dihadapkan pada pilihan sulit antara menerima tawaran menggiurkan atau membalas dendam.
Produksi independen memberi kesan eksperimental pada film-film ini, yang justru menjadi daya tariknya. Jika kamu mulai bosan dengan plot film dari studio besar, inilah saatnya mencoba hal baru dengan menonton film indie dari duo sutradara ikonik.