Denpasar mencatat peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang signifikan di awal tahun 2025. Data menunjukkan, dari Januari hingga 25 Mei 2025, tercatat 1.024 kasus DBD di seluruh wilayah Kota Denpasar. Meskipun demikian, ada indikasi penurunan kasus khusus di bulan Mei.
Perbandingan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menunjukkan adanya kenaikan. Dari Januari hingga Mei 2024, tercatat 862 kasus. Rincian data kasus DBD tahun 2025 menunjukkan fluktuasi: Januari (167 kasus), lonjakan tajam di Februari (316 kasus), penurunan di Maret (243 kasus), serta penurunan lebih lanjut di April (202 kasus) dan Mei (96 kasus).
Sayangnya, selama periode Januari hingga Mei 2025, terdapat 5 kasus kematian akibat DBD.
Faktor cuaca memegang peranan penting dalam lonjakan kasus ini. Musim hujan yang datang lebih awal sejak Oktober 2024 mempercepat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, sehingga meningkatkan risiko penularan DBD sejak Januari 2025.
Tantangan lain adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap gejala awal DBD, yang seringkali menyebabkan keterlambatan penanganan medis.
Untuk mengatasi masalah ini, berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, termasuk penyuluhan, edukasi, penyelidikan epidemiologi, pengaktifan kelompok kerja operasional DBD di tingkat desa dan kelurahan, serta pengasapan massal ultra low volume (ULV) yang telah dimulai sejak awal April 2025.
Masyarakat diimbau untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan, mengenali gejala DBD, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran juru pemantau jentik (jumantik) mandiri di setiap rumah tangga. Dengan upaya bersama, diharapkan kasus DBD dapat ditekan dan angka kematian dapat diminimalkan.