Tarif Era Trump: Bertahan atau Berakhir? Inilah Status Terkini

Keputusan pengadilan perdagangan Amerika Serikat (AS) yang memblokir sebagian besar kebijakan tarif Presiden Donald Trump sempat menjadi angin segar. Pengadilan menilai Trump melampaui wewenangnya dalam penerapan tarif menggunakan alasan darurat ekonomi. Namun, pemerintahan Trump mengajukan banding atas putusan tersebut.

Banding Menunda Putusan, Tarif Trump Masih Mengancam

Pengadilan Banding Federal AS mengeluarkan penangguhan sementara atas putusan pengadilan perdagangan. Ini berarti, meski sempat divonis "good bye," tarif Trump yang diumumkan pada 2 April lalu masih berpotensi berlaku. Tarif ini mencakup 10% untuk sebagian besar mitra dagang, serta tarif lebih tinggi untuk negara seperti China dan Uni Eropa (UE). Tarif khusus untuk Kanada, Meksiko, dan China terkait dugaan peran dalam peredaran obat-obatan, serta tarif untuk impor baja, aluminium, dan mobil juga terpengaruh.

Proses Banding Berlanjut: Nasib Tarif Belum Jelas

Putusan pengadilan perdagangan AS memberikan waktu 10 hari bagi Gedung Putih untuk mencabut tarif. Namun, penangguhan oleh Pengadilan Banding AS memberikan penundaan sementara, sembari proses banding pemerintahan Trump berjalan. Meskipun hasil jangka panjangnya belum pasti, pemerintah AS menyambut baik penangguhan ini sebagai sebuah kemenangan.

Trump Masih Punya Opsi

Meskipun Pengadilan Banding pada akhirnya dapat menguatkan putusan pengadilan perdagangan, Trump memiliki opsi lain untuk menghidupkan kembali kebijakan tarifnya. Opsi tersebut termasuk Bagian 122 dari Undang-Undang Perdagangan tahun 1974, yang memungkinkan penanganan darurat neraca pembayaran tanpa penyelidikan formal. Otoritas ini membatasi tarif hingga 15% dan hanya berlaku selama 150 hari. Opsi lainnya adalah Pasal 338 Undang-Undang Perdagangan tahun 1930, yang memungkinkan tarif hingga 50% pada negara yang diskriminatif terhadap AS.

Bagaimana Nasib Perundingan Dagang?

Putusan pengadilan perdagangan AS tidak menghapus ancaman tarif AS untuk Eropa atau mengakhiri kebutuhan negosiasi. Ancaman tarif timbal balik masih ada jika Gedung Putih memenangkan banding. Trump juga dapat beralih ke cara khusus sektor atau meminta persetujuan kongres untuk tarif, meskipun kemungkinannya kecil. Pemerintah AS ingin memanfaatkan ancaman tarif dengan agresif.

Dampak ke Ekonomi

Proses pengadilan menimbulkan ketidakpastian yang lebih besar seputar arah kebijakan perdagangan AS. Perkembangan hukum ini memperkuat ketidakpastian bagi bisnis yang menavigasi rantai pasokan lintas batas. Pasar keuangan telah bergejolak oleh pergeseran kebijakan. Gangguan pengiriman akibat tarif tinggi tidak dapat diselesaikan dalam semalam.

Scroll to Top