Klaim Vaksin Produk Rekayasa: Kesalahpahaman yang Membahayakan?

Sebuah klaim menyesatkan beredar di media sosial, menuduh vaksin sebagai produk rekayasa yang berbahaya bagi generasi mendatang. Klaim ini, disebarkan melalui video seorang dokter, menyatakan bahwa vaksin disiapkan sebelum penyakitnya ada, sehingga berpotensi menyebabkan kebodohan atau kemandulan. Unggahan tersebut telah menarik perhatian ribuan pengguna dan dibagikan secara luas.

Namun, benarkah demikian?

Faktanya, klaim ini didasarkan pada kesalahpahaman tentang prinsip dasar intervensi kesehatan masyarakat. Upaya pencegahan, termasuk vaksinasi, adalah strategi utama dalam melindungi masyarakat dari penyakit.

Sebagai contoh, Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam memerangi tuberkulosis (TBC). Data menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia dalam hal jumlah kasus TBC, dengan perkiraan lebih dari satu juta kasus dan ratusan ribu kematian setiap tahunnya. Vaksin menjadi salah satu solusi krusial untuk menekan penyebaran penyakit mematikan ini.

Oleh karena itu, anggapan bahwa vaksin dibuat sebelum penyakitnya muncul adalah bagian dari strategi pencegahan yang penting. Menyatakan vaksin sebagai rekayasa yang membahayakan adalah klaim yang menyesatkan dan berpotensi merugikan upaya kesehatan masyarakat.

Scroll to Top