Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Ijazah Jokowi di Podcast: Tanda Tangan Dosen Diragukan!

JAKARTA – Pakar telematika, Roy Suryo, secara terbuka membahas polemik ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah podcast yang ditayangkan baru-baru ini. Ia membeberkan sejumlah keanehan yang ia temukan terkait dengan ijazah tersebut.

Diskusi dimulai dengan pertanyaan mengenai tudingan bahwa Roy Suryo menerima dukungan dana besar dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi. Tuduhan ini dengan tegas dibantah oleh Roy Suryo.

"Itu bohong," ujarnya.

Roy Suryo menegaskan bahwa isu proyek besar tersebut adalah berita palsu. Ia menyatakan bahwa tindakannya didorong oleh kecintaannya pada almamaternya, Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Apa yang kami lakukan itu karena kami cinta kampus. Kami tidak rela UGM melakukan hal-hal yang tidak proper," tegasnya.

Bersama rekan-rekannya, Roy Suryo mendatangi UGM untuk meminta klarifikasi terkait ijazah Jokowi. Mereka diterima oleh Wakil Rektor I UGM. Dalam pertemuan tersebut, skripsi Jokowi diperlihatkan langsung.

"Saya tanya, ini skripsi aslinya (Jokowi)? Dijawab iya," ungkap Roy Suryo.

Setelah memeriksa skripsi tersebut, Roy Suryo menemukan beberapa kejanggalan. Salah satunya adalah tanda tangan dosen penguji skripsi, Profesor Dr. Ir. Ahmad Sumitro, yang diragukan keasliannya.

"Bahkan yang meragukan itu putrinya (Profesor Ahmad Sumitro) sendiri, Aida Greenberry yang dia bilang itu bukan tanda tangan ayahnya dan namanya juga salah. Bahkan lembar pengujian juga tidak ada, tidak ada nama pak Kasmujo di situ," jelas Roy Suryo.

Menurut Roy Suryo, delapan tahun lalu disebutkan bahwa Kasmudjo adalah dosen pembimbing Jokowi. Namun, Kasmudjo menyatakan bahwa saat itu ia masih Asisten Dosen (Asdos) dan bukan pembimbing skripsi Jokowi.

"Alhamdulilah, saya benar-benar hormat ke pak Kasmudjo," ujarnya, menandakan bahwa kebenaran telah terungkap.

Scroll to Top