Kasus Demam Berdarah di Tuban Meningkat, Tujuh Orang Meninggal Dunia

Kabupaten Tuban mencatatkan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang signifikan sepanjang tahun 2025. Dinas Kesehatan setempat melaporkan, terhitung sejak awal Januari hingga 23 Mei 2025, terdapat 463 kasus DBD. Tragisnya, tujuh orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.

Jumlah kasus DBD tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kelompok usia 6 hingga 14 tahun menjadi kelompok yang paling rentan terinfeksi.

Musim hujan yang lebih panjang menjadi salah satu faktor pemicu peningkatan kasus DBD. Lingkungan yang lembap dan genangan air menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Selain faktor cuaca, kepadatan dan mobilitas penduduk, perilaku masyarakat, perubahan iklim global, pertumbuhan ekonomi, serta ketersediaan air bersih juga turut berkontribusi terhadap penyebaran DBD.

Guna mengantisipasi penyebaran DBD, masyarakat diimbau untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan. Rutin melakukan 3M Plus (menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air) adalah langkah penting untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.

Penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga sangat penting. Masyarakat diimbau untuk membuang sampah pada tempatnya dan menghindari benda-benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Program "1 Rumah 1 Jumantik" diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memantau jentik nyamuk di lingkungan masing-masing. Warga juga diimbau untuk segera membawa anggota keluarga atau tetangga yang mengalami demam tinggi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Scroll to Top