Trump Salahkan Putin, Biden, dan Zelensky Atas Perang Ukraina

Presiden AS Donald Trump secara kontroversial menuding Presiden Rusia Vladimir Putin, mantan Presiden AS Joe Biden, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertanggung jawab atas konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Trump mengklaim bahwa tindakan dan keputusan ketiga pemimpin tersebut telah mengakibatkan jutaan korban jiwa.

Pernyataan Trump muncul setelah perselisihan panas dengan Zelensky di Gedung Putih beberapa waktu lalu. Trump menyiratkan bahwa Zelensky dan Biden sama bersalahnya dengan Putin atas invasi Rusia yang dimulai pada Februari 2022.

"Jutaan orang tewas karena tiga orang ini," kata Trump kepada wartawan saat menerima kunjungan Presiden El Salvador Nayib Bukele. Ia menyebut Putin sebagai yang pertama, diikuti oleh Biden yang dinilai tidak kompeten, dan Zelensky.

Trump lebih lanjut mengkritik Zelensky karena upayanya untuk mendapatkan rudal guna memperkuat pertahanan Ukraina. "Anda tidak memulai perang melawan seseorang yang 20 kali lebih besar dari Anda, dan kemudian berharap orang-orang memberi Anda beberapa rudal," sindirnya.

Hubungan antara Trump dan Zelensky memang telah memburuk sejak Trump membuka pembicaraan dengan Rusia. Sebelumnya, Trump juga sempat mengulangi narasi yang disebarkan Moskow, menyalahkan Ukraina atas perang dan menyebut Zelensky sebagai "diktator tanpa pemilihan umum."

Meskipun demikian, Zelensky telah mencoba memperbaiki hubungan, termasuk mengirim delegasi ke Washington untuk membahas kesepakatan mineral yang akan memberikan AS akses istimewa ke sumber daya alam Ukraina.

Trump bersikeras bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina mungkin tercapai, meskipun Ukraina menuduh Moskow sengaja mengulur waktu. "Saya ingin menghentikan pembunuhan, dan saya pikir kita melakukannya dengan baik dalam hal itu," ujarnya.

Komentar Trump muncul di tengah serangan mematikan Rusia di kota Sumy, Ukraina, yang menewaskan puluhan orang. Sementara Ukraina mengklaim serangan itu menewaskan warga sipil, Rusia mengklaim menewaskan komandan Ukraina dan NATO. Trump menyebut serangan di Sumy sebagai "kesalahan" tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Zelensky sendiri telah mengundang Trump untuk mengunjungi Ukraina agar dapat memahami dampak kehancuran akibat invasi Rusia dengan lebih baik.

Scroll to Top