Apakah sinyal keruntuhan kejayaan Ducati di MotoGP mulai tampak? Dua seri terakhir MotoGP 2025 memang tidak menempatkan pembalap Ducati Desmosedici GP sebagai pemenang. Bahkan, dalam tiga balapan terakhir, Fabio Quartararo dari Yamaha berhasil merebut pole position.
Apakah ini pertanda bahwa dominasi Ducati di MotoGP mulai meredup? Mari kita telaah faktanya.
Dominasi yang Belum Usai
Ducati masih menunjukkan kekuatannya di MotoGP 2025 dengan mengantongi lima kemenangan dari tujuh seri awal. Marc Marquez menyumbang tiga kemenangan, sementara Francesco Bagnaia dan Alex Marquez masing-masing satu kemenangan.
Dalam tujuh Sprint Race yang telah digelar, Ducati menyapu bersih seluruh kemenangan. Marc Marquez memborong enam kemenangan berturut-turut, dan adiknya, Alex Marquez, menyumbang satu kemenangan lainnya.
Posisi puncak klasemen MotoGP 2025 pun masih diduduki oleh Marquez dari tim Ducati Lenovo dengan 196 poin. Lima besar klasemen didominasi oleh pabrikan asal Italia ini, dengan Alex Marquez, Bagnaia, dan Franco Morbidelli mengisi posisi 2 hingga 4.
Satu-satunya pembalap non-Ducati yang berhasil menembus lima besar adalah Johann Zarco dari tim LCR Honda, yang menempati posisi kelima.
Anomali Balapan Terakhir
Fakta-fakta di atas membuktikan bahwa dominasi Ducati di MotoGP belum sepenuhnya berakhir. Dua balapan terakhir dapat dianggap sebagai kejadian anomali karena dipengaruhi oleh kondisi yang tidak terduga.
MotoGP Prancis 2025 di Sirkuit Bugatti, Le Mans, berlangsung dalam kondisi hujan. Sementara itu, seri Inggris di Sirkuit Silverstone diwarnai dengan restart setelah lap ketiga.
Meskipun demikian, munculnya pemenang dari pabrikan lain yang mulai bangkit merupakan pertanda baik bagi MotoGP. Mereka perlahan mulai memberikan perlawanan kepada Ducati, yang telah mendominasi sejak tahun 2021.
Kita tunggu saja apakah Ducati benar-benar akan runtuh atau tidak. Seri berikutnya, MotoGP Aragon 2025, akan digelar di Sirkuit MotorLand Aragon, Alcaniz, Spanyol, pada 6-8 Juni.