Waspada! Pengobatan TBC yang Tidak Tuntas Picu Kekebalan Obat

Pengobatan tuberkulosis (TBC) yang terhenti di tengah jalan dapat berakibat fatal, memicu munculnya kuman TBC yang resisten terhadap obat. Kondisi ini sangat berbahaya karena membuat proses penyembuhan menjadi lebih sulit dan kompleks.

Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) terjadi ketika obat anti-tuberkulosis (OAT) standar tidak lagi ampuh melawan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Akibatnya, pasien harus mengonsumsi beragam jenis obat dengan dosis lebih tinggi, serta menjalani masa pengobatan yang lebih panjang, bisa mencapai 9 hingga 24 bulan. Pemantauan intensif dari tim medis menjadi krusial untuk memastikan keberhasilan pengobatan.

Bahayanya tidak berhenti di situ. Pasien TB RO berpotensi menularkan kuman yang kebal obat ini kepada orang lain, sehingga memperparah upaya pemberantasan TBC secara nasional.

Kunci untuk mencegah TB RO adalah disiplin. Pasien TBC wajib mengonsumsi obat secara teratur dan tuntas sesuai anjuran dokter. Kelalaian minum obat, bahkan hanya beberapa hari, atau sering muntah setelah minum obat, dapat memicu resistensi obat. Jika hal ini terjadi, konsultasikan segera dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan kemungkinan pengulangan pengobatan.

Namun, perlu diingat, tidak semua kelalaian minum obat berujung pada pengulangan pengobatan dari awal. Dokter akan mempertimbangkan persentase obat yang sudah dikonsumsi dengan benar dan yang terlewat. Jika kelalaiannya minimal, pengobatan dapat dilanjutkan.

Efek samping pengobatan TBC, seperti gangguan hati yang ditandai dengan gejala kuning, juga perlu diperhatikan. Dalam kasus ini, dokter mungkin akan menghentikan sementara pengobatan sampai gejala mereda, kemudian melanjutkannya kembali.

Dua bulan pertama pengobatan TBC merupakan masa krusial yang membutuhkan pemantauan ketat. Jika pasien merespons dengan baik, akan terlihat perbaikan kondisi klinis seperti penurunan demam dan peningkatan berat badan.

Kabar baiknya, jika anak-anak telah menyelesaikan pengobatan TBC dengan tuntas dan dinyatakan sembuh, umumnya tidak akan ada efek jangka panjang yang perlu dikhawatirkan.

Scroll to Top