Fabio Quartararo, sang juara dunia MotoGP 2021, tampaknya mulai kehilangan kesabaran dengan performa Yamaha yang belum kunjung membaik. Meskipun baru saja memperpanjang kontrak hingga 2026 dengan bayaran selangit, Quartararo memberikan peringatan keras kepada pabrikan asal Jepang tersebut.
Setelah dua musim yang penuh tantangan, Quartararo secara terbuka mengungkapkan ketidakpuasannya. Keputusannya untuk bertahan di Yamaha, meskipun dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang menggiurkan, tetap didasarkan pada keyakinan terhadap proyek pengembangan motor Yamaha.
Namun, keyakinan itu kini diuji. Quartararo, yang sempat menunjukkan harapan dengan meraih tiga pole position dan finis runner-up di Jerez, merasa frustrasi dengan hasil yang mengecewakan di Le Mans dan Silverstone. Kegagalan di Silverstone menjadi puncak kekesalannya, menghilangkan peluang untuk mengakhiri paceklik kemenangan sejak 2022.
"Aku sangat percaya dengan proyek ini, tapi aku tahu bahwa jika ini tidak berhasil maka aku akan lanjut ke sebuah proyek yang sudah siap," ujarnya dengan nada tegas.
Quartararo menegaskan bahwa dirinya tidak punya banyak waktu untuk menunggu Yamaha menemukan performa terbaiknya. Ia ingin berada dalam tim dengan motor yang kompetitif sejak awal. Jika Yamaha gagal memenuhi ekspektasinya, Quartararo tidak akan ragu untuk mencari tantangan baru di tempat lain.
"Aku tidak punya waktu lagi. Aku ingin berada di sebuah proyek di mana motornya kompetitif sejak awal. Jika aku harus pindah ke sebuah proyek yang lain, aku akan ke sana," pungkasnya.
Pernyataan Quartararo ini menjadi sinyal jelas bagi Yamaha untuk segera berbenah. Masa depan sang juara dunia bersama Yamaha kini berada di ujung tanduk, bergantung pada kemampuan pabrikan tersebut untuk membuktikan diri dan memberikan motor yang mampu bersaing di level tertinggi.